Welcome to My Blog

Welcome to Ard.Fatima's Website

Monday, October 26, 2009

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ شُعْبَةً ، اَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاَدْنَاهَا اِمَاطَةُ الاَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيْمَانِ رَوَاهُ الْمُحَدِّثُوْنَ
Rasulullah saw bersabda: "Iman itu 77 cabangnya. Yang paling utama dari cabang-cabang tersebut adalah mengucapkan "La ilaha illallah" (tiada Tuhan melainkan Allah) dan cabang yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan dari jalan. Malu (berbuat maksiat) adalah satu cabang dari iman." H.R. Para Ahli Hadits.
Ketujuh puluh tujuh cabang iman tersebut dituturkan dalam bait syair:
اِيْمَانُنَا بِضْعٌ وَعَــيْنٌ شُعْبَـةً * يَسْتَكْمِلَنْهَا اَهْـلُ فَضْلٍ يَعْظُمُ
Iman kita ada 77 cabang, yang para ahli keutamaan benar-benar akan menyempurnakannya, sehingga menjadi orang besar di sisi Allah.
Cabang iman 1-5 disebutkan dalam bait syair:
آمِنْ بِرَبِّكَ وَالْمَلآئِكِ وَالْكُتُبِ * وَالأَنْبِيَا وَبِيَوْمِ يَفْنَى لْعَـالَمُ
Berimanlah engkau kepada Tuhanmu, para malaikat, kitab-kitab, para nabi dan hari kerusakan alam.
Indeks
1. Beriman kepada Allah
2. Beriman kepada para malaikat
3. Beriman kepada kitab Allah
4. Beriman kepada para nabi
5. Beriman kepada kerusakan seluruh alam semesta
6. Beriman kepada kebangkitan orang mati
7. Beriman kepada qadar
8. Beriman bahwa semua makhluk sesudah dibangkitkan dari kubur akan digiring ke Padang Mahsyar, yaitu tempat pemberhentian mereka pada hari kiamat
9. Beriman bahwa sesungguhnya surga adalah tempat tinggal yang kekal bagi orang muslim; sedangkan neraka Jahanam adalah tempat tinggal yang kekal bagi orang kafir
Beriman kepada Allah
Kita wajib beriman bahwa Allah adalah:
• Maha Esa yang sama sekali tidak ada sekutu bagi-Nya.
• Maha Tunggal yang sama sekali tidak ada yang serupa dengan-Nya, tempat meminta pertolongan yang sama sekali tidak ada yang menandingi-Nya.
• Maha Sedia tanpa permulaan.
• Maha Berdiri dengan pribadi-Nya sendiri.
• Maha Kekal.
• Maha Abadi.
• Maha Dahulu yang tidak ada permulaan bagi-Nya.
• Maha Akhir yang sama sekali tidak ada kesudahan bagi-Nya.
• Maha Tegak yang tidak dilenyapkan oleh masa dan tidak diubah oleh sangkaan.
• Maha Permulaan, Maha Akhir, Maha nampak pekerjaannya dan Maha Tersembunyi yang tidak tampak Dzat-Nya.
• Maha Suci dari jasmani, tak sesuatupun yang menyerupai-Nya.
Beriman kepada para malaikat
Kita wajib membenarkan wujud mereka sebagai:
• para hamba Allah yang dimuliakan.
• tidak pernah maksiat atau mendurhakai Allah terhadap segala yang telah diperintahkan oleh Allah kepada mereka dan selalu melaksanakan semua yang diperintahkan.
• jasmani yang halus dan bernyawa.
• sesuatu kekuatan yang dijadikan oleh Allah untuk berubah-ubah bentuk yang indah.
• dibuat dari cahaya.
Beriman kepada kitab Allah
Kita wajib membenarkan bahwa sesungguhnya kitab yang diturunkan oleh Allah kepada para nabi-Nya adalah wahyu Allah yang memuat hukum dan kabar-Nya.
Beriman kepada para nabi
Kita wajib membenarkan bahwa sesungguhnya para nabi adalah:
• orang-orang jujur dalam segala hal yang mereka khabarkan dari Allah.
• di antara mereka ada yang diutus kepada makhluk untuk memberi petunjuk dan untuk menyempurnakan kehidupan mereka di dunia serta tempat kembali mereka di akhirat.
• diberi mukjizat oleh Allah yang dapat menunjukkan kebenaran mereka.
• menyampaikan risalah Allah dan menerangkan segala sesuatu kepada orang-orang mukallaf.
Beriman kepada kerusakan seluruh alam semesta
Kita wajib beriman bahwa alam semesta, alam dunia maupun benda di angkasa akan hancur binasa pada hari kiamat. Amal yang kita kerjakan akan dibalas dengan cara perhitungan amal, penimbangan amal, titian, surga dan neraka.
Cabang iman 6-8:
وَالْبَعْثِ وَالْقَدَرِ الْجَلِيْلِ وَجِمْعِنَا * فِي مَحْشَرٍ فِيهِ الْخَلاَئِقُ تَحَشَمُ
Dan (beriman) kepada: kebangkitan, qadar dari Yang Maha Agung, dan kumpul kita di Padang Mahsyar yang di situ para makhluk merasa malu (sehingga pucat mukanya).
Beriman kepada kebangkitan orang mati
Kita wajib beriman bahwa sesungguhnya Allah swt akan membangkitkan atau menghidupkan semua makhluk yang sudah mati, baik yang dikubur, mati tenggelam, atau sebab lainnya. Menurut pendapat yang disepakati oleh seluruh ulama, yang dibangkitkan adalah wujud dari badan dan bukan yang semisal dari badan ini. Dalam surat at-Taghabun ayat 7 Allah swt berfirman:
زَعَمَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا اَنْ لَنْ يُبْعَثُوْا قُلْ بَلَى وَرَبِّى لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ
Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". Yang demikian adalah mudah bagi Allah.
Beriman kepada qadar
Kita harus yakin bahwa Allah swt mewujudkan segala sesuatu sesuai dengan pengetahuan Allah yang telah mendahuluinya. Semua perbuatan makhluk adalah sesuai dengan ketentuan Allah Ta'ala. Oleh karena itu sepatutnyalah bagi manusia untuk rela terhadap keputusan-Nya.
Syekh Afifuddin az-Zahid menceritakan bahwa sewaktu berada di Mesir beliau mendengar sesuatu yang terjadi di Baghdad tentang pembunuhan yang dilakukan oleh orang-orang kafir terhadap kaum muslimin. Kota Baghdad hancur, selama tiga setengah tahun tidak mempunyai pemerintahan. Juga tentang perbuatan orang-orang kafir mengalungkan mushaf al-Quran pada leher-leher anjing, membuang kitab karangan para ulama ke sungai sehingga menjadi seperti jembatan yang dapat dilalui oleh kuda mereka. Syekh Afifuddin az-Zahid mengingkari hal tersebut dan bertanya kepada Allah swt, "Wahai Tuhanku, bagaimana hal ini dapat terjadi, sedangkan di antara kaum muslimin yang dibunuh itu terdapat anak-anak dan orang-orang yang tidak berdosa?"
Pada waktu tidur Syekh Afifuddin az-Zahid bermimpi melihat seorang laki-laki yang membawa sebuah tulisan, lalu beliau ambil. Tulisan tersebut berbunyi:
دَعِ الإِعْتِرَاضَ فَمَا الأَمْرُ لَـكَ * وَلاَ الْحُكْمُ فِى حَرَكَاتِ الْفَلَكِ
وَلاَ تَسْـأَلِ اللهَ عَنْ فِعْلِــهِ * فَمَنْ خَـاضَ لُجَّةَ بَحْـرٍ هَلَكَ
Tinggalkanlah menentang putusan Allah, karena urusan itu bukanlah milikmu; dan tiadalah hukum itu tergantung pada gerakan-gerakan bintang.
Janganlah engkau bertanya kepada Allah mengenai pekerjaan-Nya. Barang siapa yang mengarungi gelombang lautan niscaya dia akan binasa.
Beriman bahwa semua makhluk sesudah dibangkitkan dari kubur akan digiring ke Padang Mahsyar, yaitu tempat pemberhentian mereka pada hari kiamat
Padang Mahsyar adalah tanah putih, berupa lembah datar, sama sekali tiada bengkokannya, tak ada bukit tempat orang dapat bersembunyi di belakangnya, tak ada jurang tempat merendahkan pandangan, kecuali sebuah padang luas yang sama sekali tak ada perbedaannya. Manusia akan dihalau ke Padang Mahsyar secara berombongan, sesuai tingkatannya. Di antara mereka ada yang:
• naik kendaraan, yaitu orang yang bertakwa,
• berjalan dengan kedua kakinya, yaitu orang yang sedikit amalnya,
• berjalan dengan mempergunakan mukanya, yaitu orang-orang kafir.
Dari tempat pemberhentian ini, manusia diberangkatkan ke surga atau neraka. Mereka akan melalui titian atau jembatan. Dalam meniti jembatan, menurut Syeikh Muhammad al-Hamdani umat Nabi Muhammad saw terbagi menjadi tujuh macam:
1. Orang siddiq, yang akan meniti secepat kilat.
2. Orang alim, yang akan meniti secepat angin yang kencang.
3. Para wali abdal, yang akan meniti secepat burung terbang dalam satu saat yang sebentar.
4. Orang yang mati syahid, yang akan meniti secepat kuda balap dalam waktu setengah hari.
5. Orang yang mati pada saat menunaikan ibadah haji, yang akan meniti dalam waktu satu hari penuh.
6. Orang yang taat, yang akan meniti dalam waktu satu bulan.
7. Orang yang maksiat, yang meletakkan kaki mereka di atas titian, sedangkan dosa mereka diletakkan di atas punggung.
Ketika mereka lewat, neraka Jahanam mendatangi untuk membakar mereka. Kemudian neraka Jahanam melihat cahaya iman di hati mereka, lalu berkata:
"Lewatlah wahai orang mukmin, karena sesungguhnya cahaya imanmu memadamkan kobaran apiku!"
Di Padang Mahsyar, para makhluk pucat mukanya dan malu karena amal jelek mereka akan dibeberkan di hadapan Allah swt. Setiap orang akan sibuk dengan urusannya sendiri dengan memasukkan jari-jari tangan kanannya ke sela-sela jari tangan kirinya. Keadaan mereka tersebar seperti belalang yang tersebar di bumi. Masing-masing orang dapat saling melihat keluarganya dan dapat saling mengenal, akan tetapi tidak berbicara. Mereka berjalan di Padang Mahsyar tidak beralas kaki dan dalam keadaan telanjang bulat, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw:
يُبْعَثُ النَّاسُ حُفَاةً عُرَاةً غَرْلاً قَدْ اَلْجَمَهُمُ الْعِرْقُ وَبَلَغَ شُحُوْمَ الآذَانِ
Manusia akan dibangkitkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang bulat, lagi tidak berkhitan. Keringat telah mengendalikan mereka dan keringat tersebut sampai di daun telinga.
Cabang iman 9 disebutkan dalam bait syair:
وَبِاَنَّ مَرْجِعَ مُسْـلِمٍ لِجِنَـانِهِ * وَبِاَنَّ مَرْجِـــعَ كَافِرٍ لِجَهَنَّمُ
Dan beriman bahwa sesungguhnya tempat kembali orang muslim adalah surganya, dan bahwa sesungguhnya tempat kembali orang kafir adalah neraka Jahanam".
Beriman bahwa sesungguhnya surga adalah tempat tinggal yang kekal bagi orang muslim; sedangkan neraka Jahanam adalah tempat tinggal yang kekal bagi orang kafir
Orang muslim adalah orang yang mati dalam keadaan beragama Islam, meskipun sebelumnya kafir. Orang-orang yang berbuat maksiat dapat tergolong orang muslim, sehingga tempat kembali dan tempat mereka yang kekal adalah surga. Jika mereka dimasukkan ke dalam neraka, mereka tidak kekal di dalamnya. Bahkan siksaan mereka tidak langgeng selama di dalam neraka; karena setelah masuk ke dalam neraka mereka akan mati sekejap yang hanya diketahui ukurannya oleh Allah swt dan mereka tidak hidup sehingga keluar dari neraka. Mati di sini maksudnya bahwa mereka itu tidak dapat merasakan siksa, dan bukan mati dengan keluar nyawa dari tubuhnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan orang kafir di sini ialah orang yang mati dalam keadaan kafir, meskipun dia hidup sepanjang umurnya dalam keadaan beriman. Termasuk juga orang yang sungguh-sungguh mempergunakan akal fikirannya, akan tetapi tidak dapat sampai kepada kebenaran sejati; sementara ia meninggalkan taklid yang diwajibkan baginya.
Anak-anak orang musyrik tidak termasuk kafir, bahkan mereka di dalam surga, menurut pendapat yang benar. Dalam hal kafir tidak ada perbedaan antara manusia dan jin.
Alloh….aku bingung
Dengan kisah cintaku
Aku ingin dia
Tapi aku tak tahu perasaa dia yang sebenarnya
Tentang aku dan cintaku

sementara dia…..
Hanya memeberiku kata-kata
Bukan bukti cinta yang sebenarnya
dan itu tak mampu mengubah perasaanku
Alloh…bolehkah aku meminta?
Bilapun aku punya hak untuk itu
Berikan cinta dan dirinya untukku
Untuk dunia dan akhiratku

Alloh…akupun tak tahu
Diakah yang baik untukku?
Yang mampu mencintaiku
dalam hidup, mati, dan akhiratku
Yang mampu membimbingku
dalam agama dan ibadahku

Namun cinta dalam diriku
Tak mampu melihat semua kekurangannya
Tak mampu melihat cacatnya
Lalu karena apa aku mencintainya?
itulah tanya yang belum mampu ku jawab
Terpaku aku dalam sunyiku
gelapku yang tiada cepat berakhir
sepiku yang selalu mendekat
Dan kesendirianku yang berkepanjangan

Tiada ibu…tiada kawan
ataupun orang lain yang mencintaiku….
Setidaknya….aku merasakannya
Akulah hati yang sendiri

Alloh…aku butuh Engkau
Sang penolong sejati
Tunjukkan aku jalanMu
Hingga diri ini melihat terangnya
Alloh….kembalikan aku sebagimana aku semula
Yang selalu menunduk
Yang begitu pemalu
Dan menegakkan sholatnya

Kini….
telah datang padaku
cahayaMu yang agung
Yang padaMu
ku lukis malamMu dengan sholatku
Kuwarnai malamMu dengan doaku
dan dengan itu pula…
Kau hadiahi aku hati yang sejuk
lagi tenang

Alloh…sujud ku kerana Engkau
Rukukku kerana Engkau
Dan setiap rokaat sholatku kerana Engkau
maka perkenankanlah aku mendapat hidayahMu
yang kerananya aku mampu berjalan lurus

Alloh…
Bangunkan aku selalu
Dalam malammu yang agung
Hingga tiada malam yang berakhir sia-sia

Alloh..rahmatilah aku dan hidupku
ibuku ibuku ibuku dan bapakku
tetapkanlah atas kami hidup yang mulia dunia dan akhirat
penghuni surga Firdaus-Mu
Bersama kekasih-Mu
Manusia paling mulia
Muhammad S.A.W
Aku di penghujung jalan
Yang muda dan sehat
Yang tua dan renta
Lagi diri penuh dosa

Aku meninggalkan jasadku
terbang ke alam lain
Yang asing bagiku

Aku dipukul
dicambuk
lagi dihantam
Dan entah apalagi yang malaikat itu lakukan
sakit!!!!
tak ada sesuatu dan seseorang yang mampu menolongku
aku sendiri
dalam alam kuburku ini
Lalu dimana amalku?
Ah, aku lupa…
aku tak pernah beramal
tak pernah menyantuni anak yatim
aku tak pernah ke masjid
Jangankan ke masjid
sholat pun aku tak pernah…

Dalam duniaku….
Aku bergelimang surganya
yang menyenangkan dan menyesatkan
aku terlena dengan kebahagiaanku
Tanpa peduli dengan penderitaan orang

Dalam Fanaku….
Parasku yang rupawan
Hartaku yang melimpah
tak lagi dapat kubanggakan
tak mampu itu menebus dosaku yang menggunung
tak mampu menebus siksaan Tuhan yang Maha Adil

Andai waktu dapat kembali
Pastilah tak lagi aku begitu
Namun sesal tak dapat mengembalikan semua
Kau habiskan hidupmu untuk kesenangan duniamu
Clubbing, drinking, party, free sex, drugs dan lainnya
Tidakkah kau tahu….bahwa Alloh melihat perbuatanmu?
Tidakkah kau malu pada Alloh?
Pemberi kehidupanmu
Pemberhenti jiwamu
Pemilik semesta alam ini
kau bersenang-senang di bumi Alloh
Tidakkah kau pernah berpikir?
Kau ini hidup di bumi milik sapa?
Kau ini menghirup udara milik sapa?
Kau ini minum air milik sapa?
Kau ini bisa hidup karena siapa?
Apa kau tidak takut bila ajal menjemputmu?,
Sewaktu-waktu jika Alloh mau

Kata Alloh….
“Kau ingin bersenang-senang?
silahkan!
Tapi jangan di bumiku
Kau ingin berbuat semaumu dan seenak perutmu?
silahkan!
Asal Aku tidak tahu”

Bagaimana mungkin Alloh bisa tidak tahu?
tiada mungkin Dia tak tahu
Karena Dia maha mengetahui segalanya
Diposkan oleh dear diary di 20:41 0 komentar
Oh….gelapnya alam ini
hanya suara-suara yang menderu menjerit
bingung dengan nasib diri mereka sendiri
adalah mereka bertanya
kemanakah aku ini akan pergi?
surgakah?
atau neraka?
Dan dengan tangan yang manakah
Kan ku ambil buku amalku?

Oh…alangkah sedihnya wajah itu*
ketika tangan kiri mengambil catatan amalnya*
Karena neraka adalah tempatnya

Dan betapa bahagianya wajah itu
Ketika tangan kanannya yang mengambil bukunya
Karena untuknya…Alloh sediakan surga
Yang dibawahnya mengalir sungai-sungai yang jernih*
Cintamu menyakitiku
Tidakkah kau rasakan itu?
Atau setidaknya
'Tidakkah kau tahu itu?'

Cintamu itu
menghakimi aku
memaksa aku untuk menyerah
menyerah pada keadaan
Yang sebenarnya aku tak mau

cintamu itu membingungkanku
membuatku tak bisa percaya,
meski hanya sedikit
membuatku berpikir dua kali
untuk bersamamu

kadang.....
kuingin membiarkanmu pergi
menjauh....
Dan menghilang dariku
dimana kau takkan pernah kembali

Pergilah....
Hiduplah dengan hidupmu sendiri
jangan lagi berpaling padaku
karena kau terlanjur menyakitiku

Friday, October 23, 2009

Pelajarilah ilmu. Sesungguhnya mempelajari ilmu karena Alloh adalah suatu kebaikan, mencarinya adalah ibadah, mengkajinya adalah tasbih, menelitinya adalah jihad, mengajarkannya kepada yang tidak yahu adalah shodaqoh, dan mencurahkannya kepada ahlinya dinilai sebagai bentuk pengendalian diri kepada Alloh.(Mu’adz bin Jabbal)
Firman Alloh:
“Niscaya Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (QS. Al. Mujadilah 58:11)
“Katakanlah, adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yanh tidak mengetahui?”(QS. Az-Zumar 39:9)
“Dan perumpamaan- perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu”(QS. Al Ankabut 29:43)
“Dan (ingatlah) ketika Alloh mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi Kitab (yaitu), “Hendaknlah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya”.(QS. Ali Imron 3:187).
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”.(QS; An Nahl 16:125)
“Ask to your neighbor, if they say that you are a good one, so you are a good one. But if they say that you are a bad one, so you are a bad one”.
“Ask to your neighbor, if they say that you are a good one, so you are a good one. But if they say that you are a bad one, so you are a bad one”.
IBU…..seandainya kutahu….seletih itu kau merawatku….
Niscaya tak akan pernah aku menyakitimu….
Seandainya kutahu seberat itu beban yang kau tanggung demi aku
Niscaya tak akan ada air matamu yang menetes

Karena aku…..kau mampu bertahan
Dan demi aku…..kau hadapi cobaan hidup
Bagimu….aku adalah semangatmu…
Namun……betapa hinanya aku….
Ketika kau beranjak letih
Ketika tubuh tak lagi muda
Aku membentakmu dengan mulutku
Aku membuangmu… dengan tanganku

Ibu…..hukumlah mulut ini
Yang dengannya berani membentakmu
Padahal engkau menyuapinya dengan kasih sewaktu kecil
Hukumlah tanganku….
Yang dengannya berani mengesampingkanmu…
Padahal engkau menyentuhnya dengan hangat sewaktu masih lemah

Ibu….
aku kotori tanganku….dengan dosa
Bilakah ada maaf bagiku?....
Rasulullah’s hadist:
“Piety to Allah wherever u are and accompany bad deeds with good deeds so that the good deeds will erase the bad deeds, and make associate with mankind with the good moral”
“Rasulullah forbids to do ghibah, asking alots of questions, throwing alots of wealth, stingy and like to ask, rebellious to mother, and burying daughter (when she was not die yet)”
“Rasulullah forbids to do ghibah, asking alots of questions, throwing alots of wealth, stingy and like to ask, rebellious to mother, and burying daughter (when she was not die yet)”
Three verses that have connection each other and will never accept one of them without the other

O ye who believe! Obey Allah, and obey the apostle, and make not vain your deeds!(QS. Muhammad:33)
And be steadfast in prayer; practise regular charity; and bow down your heads with those who bow down (in worship). (QS. Al baqarah:43)
And We have enjoined on man (to be good) to his parents: in travail upon travail did his mother bear him, and in years twain was his weaning: (hear the command), "Show gratitude to Me and to thy parents: to Me is (thy final) Goal.(QS. Luqman:14)
WOMEN BIG SINS IN ISLAM
REBELLIOUS TO THE PARENTS AND BREAKING UP THE GOOD REALITION
O mankind! reverence your Guardian-Lord, who created you from a single person, created, of like nature, His mate, and from them twain scattered (like seeds) countless men and women;- reverence Allah, through whom ye demand your mutual (rights), and (reverence) the wombs (That bore you): for Allah ever watches over you.( QS. An nisa :1)

Those who fulfil the covenant of Allah and fail not in their plighted word, Those who join together those things which Allah hath commanded to be joined, hold their Lord in awe, and fear the terrible reckoning(QS. Ar Ra’d:20)