Welcome to My Blog

Welcome to Ard.Fatima's Website

Sunday, December 04, 2011

• ❤ • I never choose you for me, but Allah choose you for me• ❤ •

• ❤ • I never expected to love you, but Allah has subjected my heart to love you ...• ❤ •

• ❤ • I never dreamed to be with you, but Allah has shown the way of my life to be with you ...• ❤ •

• ❤ • I also never expected to bear this sense of love for you ...• ❤ •

But Allah has given me this sense which i have to liable to you...• ❤ •

• ❤ • dats me, just the way iam...• ❤ •

• ❤ • I never feel to set my own heart ...• ❤ •
• ❤ • Because the owner of my life who has set me up and determine what i feel in this moment ...• ❤ •

Tuesday, June 28, 2011

Ucapan/Bacaan Zikir Yang Mendapat Pahala, Rahmat, Dosa Diampuni Allah, Dll
Tue, 04/08/2009 - 5:38pm — godam64
Jika kita memiliki waktu senggang ada baiknya kita mengisi waktu yang luang tersebut dengan mengingat Allah melalui ucapan, bacaan atau perkataan kita daripada mengisinya dengan memikirkan atau melamun sesuatu yang tidak-tidak. Dengan berzikir (mengucap zikir) maka diharapkan kita akan ingat sang khalik Allah SWT sehingga membuat hati kita tentram. "Ingatlah, dengan zikir mengingat Allah, hati akan tentram" (Surat Ar-Ra'd ayat 28).

Berdasarkan Hadist Bukhori/Muslim (Sabda Rasulullah SAW) :

1. SUBHAANALLAAH (100 kali)
arti : Maha Suci Allah
balasan : seribu hasanat (hapus seribu dosa).

2. SUBHAANALLAAH WABIHAMDIHI (100 kali)
arti : Maha Suci Allah dan Maha Terpuji
balasan : diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di laut.

3. SUBHAANALLAAH WABIHAMDIHI SUBHAANALLAAHIL AZHIIM
arti : Maha Suci Allah dan Maha Terpuji, Maha Suci Allah dan Maha Agung
balasan : mendapat banyak amal kebaikan karena disukai Allah SWT.

4. SUBHAANALLAAH WALHAMDULILLAAH WALAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR
arti : Maha Suci Allah, Segala Puji Bagi Allah, Tiada Tuhan Selain Allah dan Allah Maha Besar
keutamaan : Ucapan yang Disukai Allah SWT daripada yang disinari matahari (Dunia)

5. LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
arti : Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.
manfaat : Sebagai harta simpanan di surga.

6. Membaca Salawat (1 kali)
balasan : Sepuluh Kali Rahmat

7. LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU, WAHDAHUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIRR (100 kali Dalam 1 Hari).
arti : Tiada tuhan selain Allah Yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya, baginya kerajaan dan pujian, Dia maha kuasa atas segala sesuatu.
balasan : sama seperti memerdekakan 10 budak, mendapat 100 kebaikan, minus 100 keburukan, dijaga dari syetan s/d petang hari.

8. ASTAGHFIRULLAAH AL AZHIIM WA ATUUBU ILAAIHI (> 70 kali)
arti : Demi Allah, sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.
balasan : seribu hasanat (hapus seribu dosa).








from>>>> http://organisasi.org/ucapan-bacaan-zikir-yang-mendapat-pahala-rahmat-dosa-diampuni-allah-dll
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sumber Daya Manusia yang Terdapat di Sekolah yang Inovatif
Dalam satu sekolah terdapat berbagai sumber daya manusia yang terdiri dari guru, siswa, orang tua, dan masyarakat. Berbagai sumberdaya manusia ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Berbagai sumberdaya tersebut mempunyai satu kepentingan yang sama, yaitu mendidik anak. Hal inilah yang dijadikan tali pengikat untuk mewujudkan cita-cita bersama untuk mendidik anak menjadi manusia yang cerdas dan berbudi. Untuk itulah perlu dijalin kerjasama antar berbagai pihak tersebut.
1. Kepala Sekolah dan Kinerja Kepemimpinannya
Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedangkan sifat unik menunjukkan bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi lain. Sekolah yang merupakan suatu organisasi yang terorganisir dengan baik, yang tentunya membutuhkan satu sosok yang dapat memimpin sekolah tersebut ke arah yang lebih baik. Pemimpin inilah yang kemudian menjadi ujung tombak maju mundurnya suatu sekolah. Pemimpin sekolah atau biasa disebut kepala sekolah adalah orang yang menentukan dan mengambil semua keputusan yang berhubungan dengan masalah dan kepentingan sekolah.
Kepemimpinan seorang kepala sekolah merupakan hal yang penting dalam suatu organisasi. Kepemimpinan atau leadership is interpersonal influence exercised in a situation, and directed through the communication process toward the attainment of a specified goal or goals (Tannembaum dalam Wahjosumidjo, 1999:66). Fungsi kepemimpinan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilakasanakan. Sedangkan menurut Tannembaum dalam Wahjosumidjo, definisi pemimpin atau leaders are persons other want to follow. Leaders are the ones who command the trust and loyalty of followers-the great persons who capture the imagination and admiration of those with whom the deal….”
a. Tugas seorang pemimpin adalah sebagai berikut:
1) Mendefinisikan misi dan peranan organisasi.
2) Merupakan pengejawantahan tujuan organisasi.
3) Mempertahankan keutuhan organisasi.
4) Mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi.
Keberhasilan kepemimpinan pada hakikatnya berkaitan dengan tingkat kepedulian seorang pemimpin terlibat terhadap kedua orientasi, yaitu apa yang telah dicapai oleh organisasi dan pembinaan organisasi. Kepala sekolah dapat dikatakan berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah. Studi keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepla sekolah adalah seseorag yang menentukan titik pusat dan utama suatu sekolah. Kepala sekolah berperan penting dalam menggerakkan kehidupan sekolah mencapai tujuan.
Hal yang perlu diperhatikan yaitu kepala sekolah berperan sebagai suatu kekuatan sentral yang menjadi penggerak kehidupan sekolah dan kepala sekolah harus memahami tugas dan fungsi mereka demi keberhasilan sekolah serta memiliki kepedulian terhadap staff dan siswa.
Sesuai dengan ciri-ciri sekolah sebagai organisasi yang bersifat kompleks dan unik, tugas dan fungsi kepala sekolah seharusnya dilihat dari berbagai sudut pandang. Dari sudut tertentu kepala sekolah dapat dipandang sebagai pejabat formal, sedang disisi lain kepala sekolah dapat berperan sebagai manajer, sebagai pemimpin, sebagai pendidik, dan yang tak kalah penting seorang kepala sekolah juga berperan sebagai staf.
b. Tugas dan fungsi kepala sekolah dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut:
1) Kepala sekolah sebagai pejabat formal
Di dalam lingkungan organisasi, kepemimpinan terjadi melalui dua bentuk, yaitu kepemimpinan formal dan kepemimpinan informal. Kepemimpinan formal terjadi apabila di lingkungan organisasi, jabatan otoritas formal dalam organisasi tersebut diisi oleh orang-orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi. Sedangkan kepemimpinan informal terjadi dimana kedudukan pemimpin dalam suatu organisasi diisi oleh orang-orang yang muncul dan berpengaruh terhadap orang lain Karena kecakapan khusus atau berbagai sumber yang dimilikinya dirasakan mampu memecahkan berbagai macam persoalan organisasi serta mampu memenuhi kebutuhan dari organisasi yang bersangkutan. Kepala sekolah adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang-orang tanpa didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan. Siapapun yang akan diangkat menjadi keplaa sekolah harus ditentukan melalui prosedur serta persyaratan- persyaratan tertentu seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat, dan integritas. Oleh sebab itu kepala sekolah pada hakikatnya adalah pejabat formal sebab pengangkatannya melalui suatu proses dan prosedur yang didasarkan atas peraturan yang berlaku.
Sebagai seorang pejabat formal, kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap atasan, terhadap sesama rekan kepala sekolah atau lingkungan yang terkait, dan kepada teman atau bawahan.
a) Kepada atasan
• Wajib loyal dan melaksanakan apa yang digariskan oleh atasan.
• Wajib berkonsultasi dan memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
• Wajib membina hubungan yang bersifat hirarki antara kepala sekolah dan atasan.
b) Kepada sesama rekan kepala sekolah dan instansi terkait.
• Wajib memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan para kepala sekolah yang lain.
• Wajib memelihara hubungan kerja sama yang sebaik-baiknya dengan lingkungan baik dengan instansi terkait maupun tokoh-tokoh masyarakat dan BP3.
c) Kepada bawahan
• Kepala sekolah berkewajiban menciptakan hubungan yang sebaik-baiknya dengan para guru, staff, dan siswa sebab esensi dari kepemimpinan adalah kepengikutan.
Sedangkan peran kepala sekolah sebagai pejabat formal adalah sebagai berikut:
a) Memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas serta hak-hak dan sanksi yang perlu dilaksanakan dan dipatuhi.
b) Sebagai pejabat formal kepala sekolah terikat oleh kewajiban peraturan serta kepentingan yang berlaku.
c) Sebagai pejabat formal kepala sekolah berkewajiban dan bertanggung jawab atas keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan masing-masing.
2) Kepala sekolah sebagai manajer
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan usaha anggota-anggota organisasi serta pendayagunaan seluruh sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tiga hal yang perlu diperhatikan adalah:
a) Proses adalah suatu cara yang sistematik dalam mengerjakan sesuatu.
b) Manajemen sebagai suatu proses, karena suatu manajemen bagaimanapun juga dengan ketangkasan dan ketrampilan yang khusus, mengusahakan berbagai kegiatan yang saling berkaitan tersebut dapat didayagunakan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.
c) Sumber daya suatu sekolah meliuti dana, perlengkapan, informasi, dan Sumber daya manusia yang masing-masing berfungsi sebagai pemikir, perencana, pelaku, serta pendukung untuk mencapai tujuan.
d) Mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Berarti bahwa kepala sekolah etlah berusaha untuk mencapai tujuan akhir yang bersifat khusus. Tujuan akhir yang spesifik ini berbeda antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain.
3) Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin
Definisi atau konsepsi tentang kepimpinan kepala sekolah menurut Koontz, O’Donnel dan Weichrich dalam Wahjosumidjo, mengemukakan bahwa kepemimpinan secara umum merupakan pengaruh, seni atau proses mempengaruhi orang lain sehingga mereka dengan penuh kemauan berusaha kea rah tercapainya tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah satu kekuatan penting dalam rangka pengelolaan. Oleh sebab itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci untuk menjadi seorang manajer yang efektif.
4) Kepala sekolah sebagai pendidik
Pendidik adalah orang yang mendidik dan memberikan latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat diartikan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok organisasi dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran.
Kepala sekolah sebagai pendidik harus mampu menanamkan, memajukan, dan meningkatkan nilai, yaitu:
a) Mental, yakni hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak.
b) Moral, yakni hal-hal yang berkaitan dengan ajaran manusia, baik buruk mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban atau moral yang diartikan sebagai akhlak, budi pekerti dan kesusilaan.
c) Fisik, yakni hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan, dan penampilan manusia secara lahiriah.
d) Artisitik, yakni hal-hal yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.
5) Kepala sekolah sebagai staf
Berperan sebagai staf, karena keberadaan kepala sekolah di dalam lingkungan organisasi yang lebih luas atau di luar sekolah berda di bawah kepemimpinan pejabat lain baik langsung maupun tidak langsung yang berperan sebagai atasan kepala sekolah.
Kepala sekolah melakukan tugas-tugas staf yaitu membantu atasan dalam proses pengelolaan organisasi. Pengertian membantu atasan mengandung arti memberikan saran, pendapat, pertimbangan, serta nasihat dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan, pengambilan keputusan dan kegiatan manajemen, memecahkan masalah yang dihadapi, mengkoordinasikan kegiatan yang operasional, dan melakukan penilaian.
Dalam melakukan tugas-tugas sebagai staf, kepala sekolah hanya akan berhasil efektif apabila setiap kepala sekolah menyadari dan memahami peranannya sebagai staf serta mampu mewujudkan dalam perilaku dan perbuatan.
Dalam buku Standar Kompetensi Kepala Sekolah (2007:77) disebutkan bahwa “kepala sekolah yang kompeten secara umum harus memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap, performance, dan etika kerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah yang diuraikan dalam kompetensi profesional, kompetensi wawasan pendidikan, dan manajemen, kompetensi personal, dan kompetensi sosial.
Dalam sekolah yang inovatif, kepala sekolah dituntut untuk selalu berpikir kreatif dan inovatif, tegas, cepat mengambil keputusan, tanggap terhadap berbagai persoalan yang muncul, dan sebagainya agar sekolah yang dipimpinnya dapat menjadi sekolah yang maju dan terus berkembang ke arah yang lebih baik.
2. Guru
Menurut Zakiyah Daradjat (1992:39) dalam Muhammad Nurdin (2008:127), guru adalah pendidik professional karena secara implisit telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.
Untuk menjadi seorang guru yang profesional, harus memiliki syarat-syarat khusus dan harus mengetahui seluk beluk teori pendidikan. Supaya tercapai tujuan pendidikan, maka seorang guru harus memiliki syarat-syarat pokok sebagai berikut:
a. Syarat menjadi guru profesioal:
1) Memiliki kepribadian yang dapat diandalkan.
2) Memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni.
3) Mengetahui, menghayati, dan menyelami manusia yang dihadapinya sehingga dapat menyatukan dirinya untuk membawa anak didik menuju tujuan yang ditetapkan.
Misi ilmu pengetahuan menuntut guru menyampaikan ilmu sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk mewujudkan misi ini, menurut Ghofin yang dikutip oleh Agus Maimun (dalam Muhammad Nurdin, 2008:54), guru harus memiliki seperangkat kemampuan, sikap, dan ketrampilan sebagai berikut:
b. Seperangkat kemampuan, sikap, dan ketrampilan yang harus dimiliki guru:
1) Landasan moral yang kukuh untuk melakukan perjuangan dan mengemban amanah.
2) Kemampuan mengembangkan jaringan-jaringan kerja sama.
3) Membentuk team work yang kompak.
4) Mencintai kualitas yang tinggi.
c. Secara umum, syarat profesionalisme guru sebagai pendidik adalah:
1) Sehat jasmani dan rohani.
2) Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
3) Berilmu pengetahuan yang luas.
4) Berlaku adil.
5) Berwibawa.
6) Ikhlas.
7) Mempunyai tujuan yang berazaskan ketuhanan.
8) Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan.
9) Menguasai budaya yang ditekuni.
d. Profesionalisme Guru
Dalam keseluruhan kegiatan pendidikan, baik di sekolah maupun di luar sekolah, guru memiliki posisi yang sentral. Artinya upaya reformasi pendidikan hanya dapat terwujud apabila guru yang berada di front terdepan mendapat prioritas baik dalam jumlah mutu, maupun kesejahteraannya dalam keseluruhan pendidikan nasional. Baik dari kepentingan pendidikan nasional maupun tugas fungsional guru, semua menuntut agar pendidikan dilaksanakan secara profesional dan sungguh-sungguh serta di dukung oleh unjuk kerja profesionalisme guru. Guru profesional adalah guru yang memilki keahlian, tanggung jawab, dan rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat (Mohamad Surya, 2003:83). Untuk itu hendaknya para guru telah memiliki kualifikasi kompetensi yang memadai yang meliputi kompetensi intelektual, sosial, spiritual, pribadi, moral dan professional.
e. Manajemen Guru
Isu utama yang berkenaan dengan manajemen guru khususnya dalam desentralisasi pendidikan adalah bagaimana menciptakan suatu pengelolaan pendidikan yang memberikan suasana kondusif bagi guru untuk melaksanakan tugas profesionalnya secara kreatif dan produktif serta memberikan jaminan kesejahteraan dan pengembangan karirnya.
Manajemen guru harus mencakup fungsi-fungsi yang berkenaan dengan:
1) Profesionalisme, standar, sertifikasi, dan pendidikan pra-jabatan.
2) Rekrutmen dan penempatan.
3) Promosi dan mutasi.
4) Gaji insentif dan pelayanan.
5) Supervisi dan dukungan profesional.
Dalam sekolah yang inovatif guru diharuskan untuk berperilaku yang baik,dapat menjadi tauladan bagi siswanya, mempunyai pengetahuan yang luas, dan selalu berusaha untuk melakukan inovasi-inovasi dalam berbagai bidang khususnya dalam bidang pendidikan.
3. Siswa
Peran siswa dalam pembelajaran sangatlah penting karena dengan keberadaan siswalah, sekolah dan guru ada. Jika siswa tidak ada, maka kegiatan belajar mengajar tidak akan terjadi. Dalam suatu pembelajaran, tentunya akan selalui ditemui siswa dengan berbagai macam karakter, emosi, dan kemampuan sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya diperlukan teknik khusus untuk menyampaikan materi kepada siswa agar materi tersebut dapat dikuasai dengan baik.
Dalam penerimaan siswa baru, sekolah yang inovatif tidak diperkenankan untuk menerima siswa berdasarkan kemampuannya. Artinya, semua siswa baik yang berkemampuan rendah, rata-rata atau sedang dan siswa dengan kemampuan yang baik, semua dapat masuk dan belajar di sekolah yang inovatif.
4. Orang tua
Peranan kedua orang tua dalam pendidikan sangatlah besar pengaruhnya dalam meninggikan kemauan anak sangat begitu penting dan menentukan. Jika kedua orang tua memberi teladan dalam kebajikan, senantiasa memperhatikan pendidikan anak, dan berusaha menumbuhkan mereka dengan akhlak yang mulia serta menjauhkan mereka dari segala akhlak yang buruk dan perbuatan yang tidak terpuji, maka hal itu akan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam jiwa anak-anak. Karena anak-anak cenderung merindukan kepada kepahlawanan, menyukai hal-hal yang mulia, menyenangi akhlak yang terpuji, membenci perkara yang tercela dan lari dari akhlak yang tercela.
5. Masyarakat
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, orangtua, dan masyarakat. Tanpa dukungan masyarakat, pendidikan tidak akan berhasil dengan maksimal. Sekarang hampir semua sekolah telah mempunyai komite sekolah yang merupakan wakil masyarakat dalam membantu sekolah, sebab masyarakat dari berbagai lapisan sosial ekonomi sudah sadar betapa pentingnya dukungan mereka untuk keberhasilan pembelajaran di sekolah.
Terdapat banyak jenis dukungan masyarakat terhadap sekolah. Namun dukungan tersebut lebih banyak pada bidang fisik dan materi, seperti membantu pembangunan gedung, merehab sekolah, memperbaiki genting, dan lain sebagainya. Sebenarnya, masyarakat juga dapat membantu dalam bidang lain seperti menjadi sumber informasi lain, mengajar kebudayaan setempat, mengajar ketrampilan tertentu, atau sebagai pengajar tradisi tertentu. Namun demikian, hal tersebut belumlah terwujud karena berbagai alasan.
Pada dasarnya masyarakat baik yang mampu maupun yang tidak mampu, golongan atas, menengah maupun yang bawah, memiliki potensi yang sama dalam membantu sekolah yang memberikan pembelajaran bagi anak-anak mereka. Akan tetapi hal ini bergantung pada bagaimana cara sekolah mendekati masyarakat tersebut. Oleh karena itu, sekolah harus memahami cara mendorong peran serta masyarakat agar mereka mau membantu sekolah.
Dalam sekolah yang inovatif, masyarakat semaksimal mungkin dilibatkan dalam pendidikan dan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan atau profesi serta kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh masyarakat. Misalnya, sekolah dapat mengajak siswa berkunjung ke rumah pengusaha telur asin untuk melihat secara langsung proses pembuatan telur asin atau siswa juga dapat diajak untuk berkunjung ke petani jamur tiram untuk melihat secara langsung proses budidaya dan pemasaran jarum tiram. Masyarakat dapat menjelaskan secara langsung proses masing-masing usahanya kepada siswa. Dengan kegiatan seperti itu siswa dapat menguasai materi berdasarkan pengalaman yang diperolehnya.

B. Materi yang Diterapkan di Sekolah yang Inovatif
1. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Manajemen pendidikan adalah model manajemen pendidikan yang bertujuan untuk memfasilitasi siswa sebagai sebuah bentuk proses pembelajaran (Tony Bush, 2006:93).
Menurut Depdiknas dalam Mulyasa (2009: 84), “MBS adalah model manajemen yang memberi otonomi lebih besar pada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan pasrtisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional (2002:3). Menurut program Creating Learning Communities for Children (CLCC), pada dasarnya kegiatan MBS menawarkan training bagi kepala sekolah, guru, dan masyarakat dalam membantu memanfaatkan sumber daya yang ada (Depdiknas-UNESCO, 2001).
a. Program yang dijalankan adalah sebagai berikut:
Manajemen Berbasis Sekolah mensyaratkan sekolah-sekolah hendaknya mengalokasikan lebih banyak sumber daya yang ada untuk pendidikan dan mampu menggunakan untuk memenuhi kebutuhan yang diidentifikasi.
Sekolah mengambil tanggung jawab yang meningkat atas pemeliharaan, kebersihan, dan penggunaan sarana sekolah, ketentuan buku-biuku, dan materi-materi dan pada akhirnya jenis dan kualitas pengajaran pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas.
Sekolah membuat perencanaan secara mandiri dan mengambil inisiatif sendiri untuk meningkatkan mutu mereka dan melibatkan masyarakat dalam proses ini. Kepala sekolah dan guru bertindak secara professional dalam menyampaikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak di sekolah mereka.
Manajemen Berbasis Sekolah merupakan model alternatif manajemen pendidikan dasar yang menempatkan, memposisikan, dan memfungsikan sekolah sebagai soko guru dan satuan utama pencapaian dan peningkatan kualitas pendidikan.
b. Menurut Sagala (2004), Manajemen Berbasis Sekolah bertujuan untuk:
1) Menjamin mutu pembelajaran anak didik yang berpijak pada asas pelayanan dan prestasi hasil belajar.
2) Meningkatkan ilmu pengetahuan dan membangun karakter bangsa yang berbudaya.
3) Meningkatkan mutu sekolah dengan memantapkan pemberdayaan melalui kemandirian kreativitas, inisiatif, inovatif dalam pengelolaan sumber daya sekolah.
4) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan dengan mengakomodasi aspirasi bersama.
5) Meningkatkan tanggung jawab sekolah terhadap orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolah.
6) Meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang dicapai.
c. Manfaat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Dengan adanya otonomi yang memberikan tanggung jawab pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi MBS sesuai dengan kondisi setempat, sekolah dapat lebih meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugas. Keleluasaan dalam mengelola sumber daya dan dalam menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah dalam peranannya sebagai manajer maupun pemimpin sekolah (Mulyasa, 2009:67).
Dengan diberikannya kesempatan kepada sekolah untuk menyusun kurikulum, guru didorong untuk berinovasi dengan melakukan eksperimen-eksperimen di lingkungan sekolahnya. Dengan demikian MBS mendorong profesionalisme guru dan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di sekolah. Melalui penyusunan kurikulum efektif, rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan pendidikan. Sesuai dengan tuntutan peserta didik dan msyarakat sekolah. Prestasi peserta didik dapat dimaksimalkan melalui peningkatan partisipasi orang tua, misalnya orang tua dapat mengawasi langsung proses belajar anaknya.
Dengan penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) diharapkan sekolah dapat semaksimal mungkin mengeksplorasi kemampuan siswa, membuat indikator, pengembangan indikator yang disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing. Sekolah dalam hal ini gurulah yang paling mengerti kemampuan dan kondisi siswanya sehingga guru pula yang dapat merumuskan solusi pemecahannya.
2. Kurikulum
Pada dasarnya untuk menjadikan siswa berkemampuan utuh, perlu diikuti dengan pendidikan secara holistis. Untuk mewujudkan hal itu perlu dirancang kurikulum yang relevan, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
a. Prinsip-Prinsip KTSP:
Menyadari bahwa pengembangan kurikulum merupakan proses yang dinamis, maka penyusunan dan pelaksanaan KTSP didasarkan pada tujuh prinsip sebagai berikut:
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungan.
2) Beragam dan terpadu.
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5) Menyeluruh dan berkesinambungan.
6) Belajar sepanjang hayat.
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Prinsip-prinsip yang dikembangkan dan diterapkan dalam rangka melayani dan membantu siswa mengembangkan dirinya secara optimal, baik dalam kaitannya dengan tuntutan studi lanjut, memamsuki dunia kerja, maupun belajar sepanjang hayat secara mandiri. Dengan pengembangan secara optimal diharapkan siswa memiliki kecakapan dan kemandirian hidup kelak di kemudian hari.
b. Wujud Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam Pendidikan Holistis
Untuk memahami wujud KTSP, perlu dipahami beberapa pengertian dasar yang terkandung di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
1) Kurikulum adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
2) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
3) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdiri atas tujuan pendidikan, struktur, dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran dengan mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi Pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
c. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdapat rumusan sebagai berikut:
1) Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2) Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar tertuang dalam standar isinya yang dikembangkan dari kelompok mata pelajaran tersebut:
3) Kalender Pendidikan
Berisi tentang kalender pendidikan yang digunakan oleh sekolah. Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik, dan msyarakat.
4) Silabus dan RPP
Silabus dan RPP adalah penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam materi pokok kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarka silabus, guru dapat mengembangkannya menjadi RPP yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar bagi siswanya.
RPP yang diterapkan dalam sekolah yang inovatif adalah RPP yang memuat tentang berbagai metode, media, model, pendekatan serta aspek-aspek lain dalam pembelajaran yang membuat siswa aktif dan termotivasi untuk belajar dengan baik selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Perbedaan RPP sebelum diinovasi dengan RPP setelah diinovasi adalah terletak pada pemakaian metode dan media pembelajaran yang lebih bervariasi, pemakaian pendekatan serta model pembelajaran.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah perbedaan RPP sebelum dan sesudah adanya inovasi.
No. ASPEK DALAM PEMBELAJARAN RPP SEBELUM INOVASI RPP SESUDAH INOVASI
1. Model Pembelajaran Tidak menggunakan model pembelajaran Menggunakan model pembelajaran Snowball throwing
2. Media Pembelajaran Media pembelajaran hanya satu macam Penggunaan media pembelajaran lebih beragam
3. Pendekatan Pembelajaran Tidak menggunakan pendekatan pembelajaran Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
4. Metode Pembelajaran Masih menggunakan metode ceramah yang mana cenderung guru lebih aktif daripada siswanya dalam pembelajaran Menggunakan metode bimbingan/tutorial, metode laboratorium, metode tanya jawab
5. Pembelajaran Konvensional Kontekstual

3. Pembelajaran Holistis sebagai pembelajaran masa depan yang diterapkan di sekolah dasar
Secara maknawi, holistis adalah pemikiran secara menyeluruh dan berusaha menyatukan beraneka lapisan kaidah serta pengalaman yang lebih dari sekedar mengartikan manusia secara sempit. Setiap anak sebenarnya memiliki sesuatu yang lebih daripada yang ditekuninya. Setiap kecerdasan dan kemmapuan seseorang jauh lebih kompleks daripada nilai hasil tesnya. Untuk kepnetingan itu diperlukan pendekatan pendidikan ideal yaitu holistic edication.
Pendidikan holistis didasarkan pada identitas, arti dan tujuan hidup seseorang yang dihubungkan dengan masyarakat, lingkungan, dan nilai-nilai agama seperti perasaan belas kasihan, perdamainan, pekerjaan, karier, dan lain-lain. Pendidikan holistis bertujuan menyadarkan siswa agar lebih termotivasi untuk belajar. Dengan tuntutan itu, kurikulum akademis bukan satu-satunya paket instruksional tetapi secara langsung melibatkan kurikulum dan peserta didik pada lingkungan alam, dunia kerja, dan lingkungan yang lain. Hakikatnya pendiidkan holistis tetap menekankan pada rasa ingin tahu dan pemahaman terhadap lingkungannya. Terdapat berbagai cara belajar dan banyak cara yang berguna sebagai upaya mendukung pembelajaran. Menurut Fatimah (2007:48) pembelajaran holistis mempunyai beberapa prinsip.
a. Adapun prinsip pembelajaran holistis adalah sebagai berikut:
1) Mengedepankan metode, pendekatan dan strategi multi yang mana komunikasi satu arah tidak diberlakukan dalam pembelajaran holistis.
2) Model masyarakat pembelajaran mengarahkan bahwa filosofi pendidikan pada dasarnya harus sesuai dengan kebutuhan dan situasi.
3) Setiap ranah dalam kompetensi pembelajaran harus disikapi secara unik dan berbeda.
4) Setiap anak mempnuyai perbedaan dalam gaya belajar dan kemauan.
5) Keluarga mempunyai perbedaan dalam menilai dan cita-cita.
6) Masyarakat mempunyai perbedaan dalam kehidupan sosial dan karakteristik perekonomian.
Dengan memahami berbagai opsi pendidikan, masyarakat dan keluarga dapat lebih leluasa memilih cara pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Misalnya, kebutuhan belajar dengan kompetensi kognitif akan sangat berbeda (pendekatan, metode dan strateginya) dari belajar dengan target kompetensi afektif dan psikomotor.
b. Menciptakan pembelajaran yang kondusif
Di dalam proses pembelajaran yang efektif, seorang guru memerankan diri dalam beberapa subjek yang secara keseluruhan merupakan rangkaian metode untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Muhammad Saroni (2006:47), peran yang dilakonkan guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Fasilitator
Sebagai seorang fasilitator tidak perlu secara efektif menguasai proses pembelajaran, melainkan hanya mendukung, memberikan atau menciptakan, kondisi agar siswa mempunyai kreativitas di dalam belajar.
2) Manajer
Sebagai manajer, guru memegang peranan penting untuk mengarahkan proses belajar siswa dengan mengelola struktur perangkat belajar sehingga sesuai dengan tujuan belajar siswa dan pendidikan pada umumnya.
Kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran sangat memungkinkan keberhasilan siswanya. Kemampuan seorang guru mengelola pembelajaran menunjukkan tingkat keberhasilannya dalam proses pembelajaran itu.
3) Motivator
Sebagai motivator sudah seharusnya memiliki banyak kompetensi sehingga secara praktis mempunyai kemampuan untuk memberikan motivasi kepada siswanya. Tanpa kompetensi pada dirinya yang sesuai dengan aspek kekurangan yang dimiliki oleh siswa, maka guru tidak akan efektif, bahkan mungkin akan memberikan damapak negative pada setiap aspek motivasinya. Guru tidak akan dapat menyelesaikan persoalannya. Dalam kondisi seperti ini tidak mungkin seorang guru menjadi seorang motivator. Oleh karena itu agar dapat menjadi motivator, guru harus membekali diri dengan kompetensi yang berkaitan dengan kebutuhan siswa yang dibimbingnya.
4) Evaluator
Berkaitan dengan kegiatan evaluasi inilah guru memposisikan diri sebagai evaluator. Gurulah yang menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam penguasaan kompetensi yang diharapkan pada setiap bahasan dalam proses pembelajaran. Dengan metode-metode yang sudah menjadi alat pengukuran penguasaan materi, guru menerapkan penilaian kompetensi siswa.

4. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum menurut Mulyasa dalam Martinus Yamin (2007:184) dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentk, diantaranya penilaian berbasis kelas, tes kemmpuan dasar, ujian berbasis sekolah, benchmarking, penilaian program, portofolio.
a. Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilakukan dalam bentuk pertanyaan lisan di kelas, kuis, ulangan harian, tugas kelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, lapangan kerja, praktik atau laporan praktikum, response, dan ujian akhir.
b. Tes kemampuan dasar
Tes kemampuan dasar adalah untuk mengetahui kompetensi dasar peserta didik terutama dalam membaca, menulis, dan berhitung. Disamping itu tes kemampuan ini untuk mendeteksi peserta didik yang belum memiliki kemampuan dasar, tes ini digunakan untuk perbaikan program pembelajaran.
c. Ujian berbasis sekolah
Ujian berbasis sekolah adalah ujian yang dilakukan pada akhir jenjang sekolah atau ujian untuk mendapatkan ijazah atau sertifikasi. Ujian berbasis sekolah untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh kecakapan dan kinerja peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran pada rentang waktu tertentu.
d. Benchmarking
Benchmarking adalah penilaian terhadap suatu pekerjaan, proses, performance, untuk menentukan tingkat keberhasilan dan keunggulan. Penilaian ini dilakukan pada akhir tingkat satuan pendidikan untuk melihat perangkat kelas bukan memberikan nilai akhir peserta didik.
e. Penilaian program
Penilaian program adalah penilaian yang digunakan untuk menilai program pembelajaran di sekolah yang berkaitan, terlaksana atau tercapai atau tidak dalam tujuan pembelajaran.
Scriven (dalam Martinus Yamin, 2007:36) membedakan penilaian program ke dalam dua bentuk evaluasi, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif yang digunakan untuk penilaian program di sekolah. Evaluasi formatif dilaksanakan selama program berjalan untuk memberikan informasi yang berguna kepada pimpinan program untuk perbaikan program. Evaluasi sumatif dilaksanakan pada akhir program untuk memberikan informasi kepada konsumen yang potensial tentang manfaat atau kegiatan program.
f. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan yang ditentukan.
C. Pengeloaan keuangan yang diterapkan di sekolah yang inovatif
Di sekolah yang inovatif, terdapat Komite sekolah yang bertanggung jawab mengurusi semua masalah keuangan. Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di sekolah. Komite sekolah bekerja sama dengan paguyuban orang tua siswa mengelola keuangan sekolah. Jika pemasukan keuangan sekolah itu berasal dari orang tua siswa dan pengeluaran dilakukan untuk kepentingan siswa, maka paguyuban orang tua siswalah yang bertanggung jawab untuk mencatatnya. Dan jika pemasukan sekolah tersebut berasal dari pemerintah dan pengeluaran dilakukan untuk kepentingan sekolah, maka hal ini menjadi tanggung jawab pihak komite sekolah untuk mencatatnya. Jadi meskipun komite sekolah dan paguyuban orang tua sama-sama mengelola keuangan, namun mereka mempunyai tanggung jawab sendiri yang berbeda satu sama lain.
Dalam rangka pengawasan masalah keuangan ini, maka sekolah membentuk Forum Orang Tua/Wali Murid. Forum Orang Tua/Wali Murid berkewajiban mengawasi jalannya arus pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pembobolan atau penilapan keuangan sekolah.
Forum Orang Tua/Wali Murid, merupakan forum tertinggi dalam Komite Sekolah yang terdiri dari seluruh pengurus Paguyuban Kelas (Ketua, bendahara, sekretaris), Perwakilan Wali murid dari masing–masing kelas, serta perwakilan guru yang merupakan guru kelas. Pertanggungjawaban Komite Sekolah disampaikan pada Forum Orang Tua/Wali Murid.
vv

Monday, May 30, 2011


Hadist diriwayatkan Ibnu Majah :
“Diriwayatkan dari Siti Aisyah ra. Bahwa Rasululloh saw bersabda : “Seandainya manusia mengetahui apa (yang bisa diperoleh dari) sholat Isya’ dan Subuh, niscaya mereka akan melaksanakan kedua sholat itu (secara berjama’ah) sekalipun harus merangkak.”

Kedudukan istimewa Sholat dalam Agama:
Sholat merupakan tiang agama
Sholat adalah rukun Islam yang kedua
Sholat merupakan ibadah yang kali pertama di wajibkan Allah swt
Sholat adalah ibadah yang kali pertama di hisab pada hari akhir kelak
Sholat merupakan hal terkhir yang diwasiatkan Rosulullah swas kepada umatnya
Sholat merupakan kunci surga
Sholat sebagai sarana penghubung antara hamba dan Tuhannya
Sholat merupakan cahaya penerang kalbu orang mukmin
Sholat merupakan batasan yang memisahkan seseorang dengan kekufuran

Manfaat dan keutamaan Sholat Subuh:

DISAKSIKAN LANGSUNG OLEH MALAIKAT.
Allah swt berfirman dalam QS. Al Isra’(17):78, yang artinya ; dan (dirikanlah pula Sholat) subuh. Sesungguhnya Sholat Subuh itu disaksikan (oleh para malaikat)”

MANIFESTASI KEMENANGAN MELAWAN SYETAN.
Rosulullah saw bersabda, “Syetan mengikat tengkuk kepala kalian saat tidur dengan tiga ikatan.
Pada setiap ikatan syetan membisikkan,’tidurlah! Malam masih panjang’. Apabila ia bangun lalu berdzikir (berdoa) kepada Allah swt, maka terlepaslah ikatan pertama. Apabila ia berwudlu, maka lepaslah ikatan kedua. Kemudian apabila ia Sholat, maka lepaslah ikatan ketiga.Sehingga pagi itu ia menjadi semangat. Tetapi kalau ia tidak bangun , maka pagi itu jiwanya menjadi terpuruk dan malas” (HR Bukhori dan Muslim).

TERBEBAS DARI KENCING SYETAN.
Rosulullah bersabda,”Syetan mengencingi telinga seseorang yang terlelap tidur sampai pagi hari sehingga ia tidak melaksanakan sholat” (HR Bukhari)


MENDAPATKAN PAHALA LAKSANA SHOLAT SATU MALAM.
Rosulullah saw bersabda,”siapa saja yang sholat isya’ berjama’ah , maka seakan-akan dia telah sholat setengah malamm dan barang siapa yang sholat subuh berjama’ah, maka seakan-akan dia telah melaksanakan sholat malam semalam suntuk (HR Bukhari)

MENDAPATKAN KILAUAN CAHAYA YANG TERANG PADA HARI KIAMAT.
Rosulullah saw bersabda,”berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan dalam kegelapan menuju masjid-masjid dengan cahaya yang terang benderang pada hari kiamat.” (HR Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

DOSA-DOSA DIAMPUNI.
Diriwayatkan dari bapaknya Sahl bin Mu’adz bin anas al-juhani, ia berkata,”Rosulullah saw, bersabda, “siapa saja tetap duduk di Musholla, setelah melaksanakan dua rakaat sholat subuh sampai ia melaksanakan sholat dhuha, dan ia tiak berucap kecuali yang baik, maka dosa-dosanya akan diampuni Allah swt, walaupun dosanya itu lebih banyak dari buih di lautan.” (HR Abu Daud)


DISELAMATKAN DARI PANAS API NERAKA.
Rosulullah saw bersabda,”tidak akan masuk neraka, orang yang menegakkan sholat sebelum matahari terbit (subuh) dan sholat sebelum matahari terbenam (Ashar)” (HR Muslim dan Ahmad)

KABAR GEMBIRA DAN JAMINAN MASUK SURGA.
Rosulullah SAW bersabda,”barang siapa sholat dua waktu yang dingin (subuh dan Isya’), niscaya ia akan masuk surga” (HR Bukhari)

RIZKINYA DILAPANGKAN ALLAH SWT.
“Pada suatu saat, setelah Rosulullah saw, melaksanakan Sholat subuh, ia pulang dan mendapati Fatimah, putrinya masih tertidur. Lalu beliau membalikkan tubuh fatimah seraya berkata,’Hai Fatimah, bangunlah dan saksikan rizki dari Tuhanmu, karena Allah swt membagi rezeki hamba-hamba-Nya diantara sholat Subuh hingga terbit matahari.” (HR. Al-Mundziri, no.2747)

MENDAPATKAN PERLINDUNGAN ALLAH SWT
Rosulullah saw bersabda,”siapa saja yang menunaikan Sholat Subuh, amak ia berada dalam lindungan Allah swt. Maka janganlah sampai Allah swt. menarik kembali jaminan-Nya kepada kalian dengan sebab apapun. Karena siapa saja yang jaminannya telah dicabut oleh-Nya dengan sebab apapun, maka jaminan itu akan tercabut. Kemudia Allah swt akan melemparkannya ke neraka jahanam”. (HR Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

MENDAPATKAN KEBERKAHAN DARI ALLAH SWT
Pada suatu saat Rosulullah saw bersabda, seraya berdoa, “Ya Allah swt. Berkahilah umatku pada pagi hari mereka” (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah)

l. MENDAPATKAN PAHALA YANG SEPADAN HAJI DAN UMROH
Rosulullah saw, bersabda,”Barang siapa menunaikan Sholat Subuh berjama’ah, kemudian duduk berdzikir kepada Allah swt, hingga terbit matahari, kemudia sholat dua raka’at (Dhuha), maka baginya seperti pahala haji dan umroh secara sempurna…sempurna…sempurna” (HR Tirmidzi).

Rosulullah saw bersabda,”Batas antara kita dengan orang-orang munafik adalah menegakkan sholat Isya’ dan subuh, sebab orang-orang munafik tidak sanggup menegakkan kedua sholat itu. (HR. Malik, no.268)

Sucikan Niat. Niatkan dalam hati kita akan bangun sebelum adzan subuh dikumandangkan. Dan niatkan itu karena Allah swt mengabulkan dan membangunkan kita pada waktu yang kita minta.
Hindari Dosa dan maksiat, segera bertaubat
Ukur pola makan dan atur pola tidur dengan baik
Yakinkan diri bisa bangun dengan alat pengingat





Rasulullah bersabda : “Kunci surga adalah Sholat, dan kunci Sholat adalah wudhu” (HR Tirmidzi)

“Bertahajudlah kamu pada sebagian malam hari sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra:79)

Awal mula Sholat Tahajud disyariatkan Allah berfirman, Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk Shalat) di malam hari.” (QS. Al-Muzammil:1-2)

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: ” Ya Rosulullah, Shalat yang manakah yang paling utama setelah shalat wajib?” Beliau menjawab,” Shalat tahajud.” (HR Muslim)

Mengapa shalat tahajud dilakukan setelah tidur?
Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan. Dengan tidur berarti terjadi proses pemulihan tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik.


Malam yang hening dan tenang menunjang konsentrasi seseorang. “sesungguhnya bangun diwaktu malam adalah lebih mengena dan bacaannya lebih berkesan. Pada siang hari engkau mempunyai urusan yang panjang. Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadalah kepadaNya dengan penuh ketekunan.” (QS. Al-Muzzammil:1-8)

Rasulullah memberitahu kita, “sedekat-dekatnya Rabb dengan hamba adalah waktu pertengahan malam yang akhir. Jika kamu sanggup berzikir pada waktu itu, lakukanlah.” (HR Tirmidzi, Abu Daud, dan Nasai)


Dalam hadits lain, Rosulullah menuturkan bahwa sebelum terbit fajar, selalu ada dua malaikat yang menyeru, “adakah orang yang ingin bertobat? Jika ada, pasti diterima tobatnya. Adakah orang yang meninginkan sesuatu? Jika ada, pasti diberi, dan adakah orang yang beristigfar? Jika ada, pasti diampuni.”
Lalu, Rasulullah menyeru, “Sambutlah uluran Allah ini (dengan shalat tahajud).”

Keutamaan shalat tahajud

Sumber kemuliaan abadi
Pengundang Rahmat Allah
Penyebab permohonan dikabulkan
Penghapus dosa dan kesalahan
Ahli Zikir
Mencintai dan dicintai Allah

Rasulullah menuturkan: Jibril mendatangiku dan berkata :
“Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, karena engkau akan mati, cintailah orang yang engkau suka, karena engkau akan berpisah dengannya; lakukanlah apa keinginanmu, engkau akan mendapatkan balasannya” (HR Al-Hakim dan Baihaqi)

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya kemuliaan seorang mukmin adalah sholat waktu malam dan ketidakbutuhannya dimuliakan orang lain.”(HR Al-Hakim dan Baihaqi)

Orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami adalah yang apabila diingatkan dengannya mereka tersungkur sujud, bertasbih, memuji Tuhan, serta tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya…” (QS. Al-Sajadah: 15-16)

Sampaikan fadhilah Sholat Tahajud ini kepada semua kaum muslimin dan Hamba Allah SWT















teks by nur_syamsudien@yahoo.com
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kemiskinan di Papua
Kata kemiskinan mempunyai berbagai macam arti atau makna. Kemiskinan dilihat dari standar kebutuhan hidup yang layak atau pemenuhan kebutuhan pokok adalah adalah tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan pokok atau dasar disebabkan karena adanya kekurangan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk memenuhi standar hidup yang layak. Ini merupakan kemiskinan absolut/ mutlak yakni tidak terpenuhinya standar kebutuhan pokok atau dasar.
Kemiskinan dilihat dari segi pendapatan atau penghasilan adalah kurangnya pandapatan atau penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Kemiskinan dilihat dari segi kesempatan atau peluang adalah karena ketidaksamaan kesempatan untuk meraih kekuasaan sosial meliputi ketrampilan yang memadai, informasi atau pengetahuan-pengetahuan yang berguna bagi kemajuan hidup, jaringan-jaringan sosial atau social network, organisasi-organisasi sosial dan politik, sumber-sumber modal yang diperlukan bagi peningkatan pengembangan kehidupan, dilihat dari segi keadaan atau kondisi, kemiskinan sebagai suatu kondisi atau keadaan yang bisa dicirikan dengan, kelaparan atau kekurangan makan dan gizi, pakaian dan perumahan yang tidak memadai, tingkat pendidikan yang rendah, sangat sedikitnya kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang pokok.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara (Wikipedia).
Pemahaman utamanya mencakup gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan; kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Karakter kemiskinan di setiap tempat berbeda. Hal ini sangat tergantung dengan sumber dari kemiskinan itu sendiri. Sumber kemiskinan ada tiga jenis, keadaan alam, tingkat struktural sosial dan budaya.
Karakter kemiskinan di Papua bersumber dari culture atau budaya. Di Papua nilai sosial jauh lebih tinggi dari nilai ekonomi. Hampir setiap rumah di Papua bukan berisi keluarga inti, yaitu bapak, ibu dan anak. Setiap rumah berisi keluarga besar. Akhirnya gaji (pendapatan) tidak cukup. Untuk sebulan. Sistem budaya mengkondisikan bapa ade, ipar, mertua tinggal bersama, belum lagi acara adat yang melibatkan seluruh keluarga besar dengan biaya yang besar juga. Hasil pertanian yang seharusnya memiliki nilai ekonomi yang besar, akhirnya menjadi tidak berharga, karena kerabat hasil pertanian ,dibagi bagikan akhirnya tidak ada pendapatan yang tetap dari masyarakat.
Di daerah perkotaan Papua, terdapat orang kaya, orang menengah, dan orang miskin. Kemiskinan lebih disebabkan oleh faktor struktural, misalnya tingkat pendidikan yang menyebabkan perbedaan pekerjaan, yang mengakibatkan tingkat pengkajian. UMR Papua yang sangat minim menyebabkab banyaknya orang miskin baru, khususnya di daerah perkotaan.
Di sebuah wilayah yang sangat subur dengan kekayaan alam dan tambang yang luar biasa melimpah, rakyat Papua hidup dibawah garis kemiskinan,dalam kebodohan dan sangat primitif.
Meski di tanah leluhurnya terdapat tambang emas terbesar di dunia, orang Papua khususnya yang tinggal di Mimika, Paniai, dan Puncak Jaya pada tahun 2004 hanya mendapat rangking ke 212 dari 300-an lebih kabupaten se Indonesia untuk Indeks Pembangunan Manusia.

B. Penyebab kemiskinan di Papua
Penyebab dominan dari kemiskinan yang lain adalah kondisi dan kualitas sumberdaya manusia yang rendah. Bisa dikatakan rakyat Papua sangat primitif, tidak tersentuh peradaban dan tidak mengenal teknologi. Walaupun alam Papua bagai surga dunia, tetapi dengan sumberdaya manusia yang sangat rendah mustahil mengangkat kesejahteraan mereka. Dan yang terjadi saat ini adalah penindasan hak rakyat Papua, perampokan kekayaan dan pembodohan.
Di Papua, kemiskinan struktural adalah salah satu faktornya. Pejabat yang korup, terjadinya kolusi, nepotisme serta diskriminasi. Status otonomi khusus dan otonomi daerah yang diterapkan di Papua sama sekali tidak membawa dampak signifikan, kecuali hanya memperkaya beberapa pribadi yang mabuk oleh gelimang lembaran rupiah yang mereka terima.
Selain itu penyebab lain kemiskinan adalah malas, pendidikan rendah karena tidak ada biaya, biaya mahal, kebijakan tidak berpihak, dan tidak punya modal usaha. Namun ledakan penduduk dan arus urbanisasi juga menjadi faktor pemicu lain yang mengakibatkan tingginya angka kemiskinan. Masyarakat berbondong-bondong pergi ke kota untuk mencari pekerjaan. Namun karena sempitnya lapangan pekerjaan, masyarkat urban tersebut akhirnya mengganggur. Hal ini diperparah dengan ketiadaan skill atau keahlian yang mereka miliki.

C. Solusi untuk mengatasi kemiskinan
Ada beberapa program yang perlu dilakukan agar kemiskinan di Papua dapat dikurangi. Pertama, meningkatkan pendidikan rakyat papua. Sedapat mungkin pendidikan harus terjangkau oleh seluruh masyarakat Papua. Hal ini perlu mendapatkan perhatian karena secara umum pendidikan di Papua masih sangat tertinggal dari daerah-daerah lain di Indonesia. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan di Papua yang mana masih banyak terdapat sekolah yang tidak mempunyai fasilitas yang memadai untuk belajar. Banyaknya sekolah yang rusak menunjukkan kurangnya pendidikan di Papua. Selain itu, tenaga pengajar juga sangatlah kurang dilihat dari segi jumlah dan kualitasnya.
Dalam bidang lain, pemerintah mengadakan pelatihan dan kursus untuk membekali masyarakat ketrampilan yang dibutuhkan dalam memcari pekerjaan. Selain itu, pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan pelayanan jasa dan perdagangan di semua sektor.
Selain dari beberapa solusi pengentasan kemiskinan di atas, terdapat beberapa solusi lain untuk menanggulangi masalah kemiskinan di Papua, yaitu dengan cara:
1. Menggali potensi kekayaan alam.
Papua dikenal luas dengan kekayaan alam yang sangan potensial. Lautannya yang penih dengan berbagai macam spesies ikan, daratannya yang kaya dengan ahsil-hasil hutan, dan perut buminya yang penuh dengan sumber daya energy dan mineral. Eksplorasi kekayaan alam tidak dapat secar langsung “menyentuh” masyarakat miskin kecuali jika penggalian potensi kekayaan laut dapat secara langsung melibatkan masyarakat miskin di daerah pesisir. Penggalian potensi hutan dan perut bumi sulit untuk dapat menyentuh masyarakat miskin. Hal ini dikarenakan pemanfaatan hasil hutan dan perut bumi mensyaratkan modal besar yang tidak dimiliki oleh kaum miskin.

2. Meningkatkan produktivitas kerja.
Dilihat dari cara pandang masyarakat miskin di sektor kelautan, produktivitas mengacu kepada bagaimana meningkatkan hasil kelautan. Upaya ini dapat dilakukan oleh pemerintah dengan mengurangi pajak bagi nelayan, pajak tempat pelelangan ikan, subsidi BBM untuk kapal atau perahu bermotor, pemberian bantuan pembelian kapal, dan sebagainya. Upaya ini juga harus dimbangi dengan sosialisasi dan kerjasama antara pemerintah dengan pemilik kapal agar tidak menyewakan kapal dengan harga tinggi.

3. Menggiatkan masyarakat untuk menabung
Tabungan adalah pendapatan uang yang pembelanjaannya di simpan atau ditunjang sampai di kemudian hari. Namun masalahnya adalah masyarakat miskin tidak mempunyai sisa pendapatan untuk ditabung. Pendapatan yang didapatkan habis untuk keperluan hidup sehari-hari.
4. Memberikan pinjaman untuk modal usaha
Tidak adanya pembentukan modal dalam masyarakat pedesaan dapat disebabkan oleh dua hal yaitu, masyarakat belum memahami manfaat dan arti pentingnya lembaga keuangan dalam “memutar” dana tabungan serta masyarakat ingin memanfaatkan peluang untung dana atau pendapatan yang dihasilkan tetapi mereka dikendalai oleh ketersediaan modal.

Sunday, May 01, 2011

i beleive in the power of dua. dats one of the ways to have a contact wid Allah. so, lets make a du'a
HOW MANY OF US REALLY DO THIS

1. Go to sleep with Wudhu.
2. Sleep on your right shoulder.
3. Fall asleep with the intention to pray fajar.
4. Read the Kalima.
5. Drift off reading the Ayat-ul-Kursi.
6. Read the Durud Sharif 10 times.
7. Read Surah Fatiha 4 times.
8. Read Surah Ikhlas 3 times.
9. Read 4 Qual Surahs
10. Do Astaghfar 10 times.
11. Forgive everyone before falling asleep.
12. Finally, "whoever says 'Bismillah' 21 times before falling asleep, Allah tells the angels to write down a good deed for every breath he takes."

Send this as Sadqa Jariya (everlasting charity).. If someone acts on any of this information, you will benefit too. INSHALLAH.

Saturday, April 16, 2011

9 Benefits of Recitin The QURAN ♥ ♥

1 - Reading and reflecting over the Qur’an fulfils an Islamic duty.

2 - The Qur’an will be a proof for us on the Day of Judgment.

3 - The Qur’an will intercede for us on the Day of Judgment.

4 - Your status in this life will be raised.

5 - You will be from the best of the people.

6 - There are ten rewards for each letter you recite from the Qur’an.

7 - The reciters of the Qur’an will be in the company of the noble and obedient angels.

8- Your position in Paradise is determined by the amount of Qur’an you memorize in this life!

9 - The Qur’an will lead you to Paradise!............

Friday, April 15, 2011

MUSLIMS VS MUSLIMS- WHO'S RIGHT?
Being a Muslim, have you ever been labeled as a Sunni, Shia, Wahhabi, Sufi, or something else?
What about being accused of being a liberal, hijabi, sellout, or a hardliner?
Many of us may take it as an insult to be labeled as one but the reality is that it is how we are labeled by others – unfortunately sometimes unbeknownst to us – and that is how at times we pick our social circles.
Who is right?
Contrary to the happenings of today, the teachings of Islam lay down the foundations of a social system that purports to unite humanity in one social fabric irrespective of race, national or tribal origin and color. We know that this social system includes in itself all the checks and balances to serve the needs of the society at large and makes humans more civilized. Through endless examples, we Muslims believe that a deviation from this course results in a social disorder at all levels thus disintegrating families and communities and results in an Ummah at odds with itself.
Unfortunately, the situation today is just that…a Muslim Ummah at odds with itself at all levels…

think

The deviation from and poor execution of the social code of Islam demonstrates nothing but a lack of proper “understanding” of that system by Muslims themselves. That, coupled with the many religious interpretations has divided Muslims in groups of hardliners, liberals, Sunnis, Shias, Hijabis, Tablighis, and hundreds of other groups. Allah revealed and the Prophet propagated ONE Islam and ONE set of teachings. Yet, though all these groups claim to be Muslims and desire to be called as “one”, a large chasm separates all these groups.

Islam is not about extremism, fundamentalism, liberalism, or any other –ism that lurks in the media circles out there – rather it’s about being on the “straight path” as defined by Quran and the Prophet, the deviation from which puts us on “separate” paths. As we traverse the minefields of the present day societies, we see ourselves engaged in endless and senseless debates of trying to make haram as halal and halal as haram. We are pulled in discussions that benefit the general media more than enlightening us to return to and stay the course. Today’s society that feeds on the craze of fashion, figure, and fun is driving us to build fancy houses more than better homes and families. Our priorities obviously have become lopsided.

So, why not follow the “straight” path when it holds so much promise? The reasons are many and have been debated for centuries. One small post clearly can not do justice to the topic, but starting the process will bring us closer to addressing these issues.


Thinker

One of the reasons is failure to mature in our understanding of the religion. When we fail in such a pursuit, we operate at reduced levels of wisdom and as a result we disintegrate in divided families, communities and nations. This “understanding” can not and should not be mixed with “knowledge”. The truth is that while many of us may have the “knowledge” but we do not really “understand” our religion. The message simply doesn’t “click”. It is only when we start connecting the dots after getting the knowledge that we can begin to see the “light”. Understanding therefore is a process that takes time and requires energy. A teenager may “know” that smoking is bad for health while a chain smoker who just lost a lung to lung cancer may fully “understand” that smoking is bad for health. “Understanding therefore is the awareness of the connectedness of this information. It is understanding which allows knowledge to be put to use. Understanding represents a higher level than simple knowledge.”

……… And those who are firmly grounded in knowledge say: "We believe in it; the whole of it (clear and unclear Verses) are from our Lord." And none receive admonition except men of understanding. (Quran: Aal-e-Imran:7) [(Tafsir At-Tabaree)]

The reality is that we can not achieve higher levels of understanding, when we rely on half-baked knowledge. By prematurely indoctrinating ourselves with Islamic philosophies based on insufficient and inaccurate knowledge, we run the risk of devoiding ourselves from higher levels of “understanding” that in turn can provide us with the wisdom to follow Islam the way our Creator wants it to be followed. We therefore need to be cognizant of the dangers of this half-baked knowledge. Just as we wouldn’t trust our health with doctors who possess little knowledge and our life with airplane pilots who have scarce knowledge of flying, why would we seek to build our destinies by having half-baked knowledge of our religion?
When we take Quranic verses out of context, we deny our sisters the education they need. When we confuse crooked cultural norms with Islamic teachings we start mistreating our families and when we overvalue the worldly rewards, we yearn for more power and money – all symptoms of the problem of lack of understanding.



stop

We must therefore strive to increase our levels of knowledge to a point where we can begin to truly “understand”. But that does require freeing up time as well as space in our minds by pushing out what keeps us preoccupied with the craze of fashion, figure, and fun.

We can not begin to achieve mature levels of religious understanding unless we take our religion seriously – It amazes us to see that many who philosophize others about Islam are usually the ones who do not take religion seriously. A little soul searching can tell us how seriously we take our religion. For example, does the promise of earning “Hasanat” (points for being on the right path) truly excites us to the core and encourages us to do more of good deeds or do we simply feel indifferent? Do those feelings in anyway para
llel those of potential worldly rewards such as earning real money in this world? Does the prospect of getting a million Hasanat excite us more than earning a million dollars? Do the warnings mentioned in the Quran and Hadith for engaging ourselves in certain behaviors indeed make our hearts fearful the way Allah wants us to fear?

Once we start truly valuing the rewards mentioned in our religious teachings more than the worldly rewards and start fearing the warnings mentioned in the Quran and Ahadeeth, we can begin to take our religion seriously. Deeper reflection and more time will bring us closer to being serious.

Allah says in the Quran: "O ye who believe! Fear Allah as He should be feared, and die not except in a state of Islam." (Quran, 3:102)

Differences in Religious Interpretations – Although there is almost no disagreement on the authenticity of Quran, it is clear that differing interpretations of Quran in general remain one of the primary dividers of Muslims in general. As hadith is one of the sources of such interpretations, we need to exercise extra due diligence in understanding the true source of hadith. Although the purpose of this post is not to get in the art and science of hadith, a general explanation will help understand the issue.

Scholars strive to establish whether a hadeeth is Sahih (sound or authentic), Hasan (good), Da`if (weak) or Maudu` (fabricated, forged). In general, for a hadith to be saheeh (authentic) it has to meet conditions such as that it has to be from a continuous chain of narrators, the narrators have to be of outstanding character and possess outstanding memory and the hadith must be absent from subtle and obvious defects. There are many other conditions that require an indepth study of Hadith and its sciences. More details can be found in a separate post on this site.

The necessity of narrating and following correct hadith therefore can not be overemphasized, lest we base our religion on fabricated information. Obviously, Muslims who base their religion on fabricated Ahadith are going to form differing opinions than those who take the extra effort to identify such and not use it to base their religion.

To conclude, it is clear that as Muslims, we need to start at the grass root levels within our homes and our communities. More knowledge will help us raise the levels of our understanding. Taking religious teachings more seriously will enable us to get closer to where we agree more and disagree less. Even when we disagree, we will do it in a more civilized way without compromising our fundamentals. When we unite within our families and communities, the positive peaceful vibrations will spread outward and have more of a global impact.

And finally, when we reach that stage, we will have less to complain about unity and everyone else.

taken from http://www.facebook.com/home.php?sk=group_194554853893754¬if_t=group_activity
TWO TIPS FOR “MUSLIM MARRIAGE”

Every marriage – no matter how stressful, boring, or happy it may be – can use certain tips to give it a boost. This post reviews two pieces of advice that you could implement today for a better married life. If you’re not married, you too can benefit from the concepts as they are applicable across the board.
The first reminder has to do with becoming cognizant once again about our rights toward our spouses as obligated on us by Allah and His prophet (peace be upon him.) What we married couples often forget is that our “Muslim marriage”, just like the rest of our life’s aspects, is governed by the laws of Islam. These divine laws were communicated, commanded, and taught to us by the prophet (peace be upon him) through the Quran and the traditions of Hadith.
So, the first reminder is nothing more than to become ever conscious that the moment you entered your marriage, you became obligated to respect your spouse’s rights as defined under those divine laws. Claiming ignorance about those rights or your lack of resolve in upholding those rights therefore is not a valid excuse.
The problem in this regard is usually two fold. First, many couples simply aren’t even aware and knowledgeable about the rights that both husbands and wives have over each other. It’s not uncommon for many to rush into marriages with all the fanfare but neglecting to learn Islamic teachings regarding marriage and the rights that husbands and wives have over each other. It’s only when they hit roadblocks in their marriages that they start seeking those answers. Problems surface because each spouse assumes certain rights over the other and each spouse’s personal interpretation of what’s right or wrong complicates relationships even further.
The second problem is that while many of us may take the time to understand how their partner is not meeting their individual rights, they often neglect to learn their obligations toward the other spouse. Driven selfishly, each spouse gets preoccupied with how their partner isn’t contributing to the relationship rather than realizing how one is deficient in fulfilling their own obligations.
In the daily routine of give and take therefore, if your relationship is hitting hurdles, both of you ought to invest the time and effort to learn about those rights and obligations. Use this reminder to make a permanent mental note to help you become conscious of how knowingly or unknowingly you transgress and violate your spouse’s rights. Remember, you will be questioned about them.

Allah says about our obligations in general:
“O you who believe! Fulfill (your) obligations” [Quran: al-Maa’idah 5:1]
“And fulfill (every) covenant. Verily, the covenant will be questioned about” [Quran: al-Isra’ 17:34]
“And whoever transgresses the limits ordained by Allah, then such are the Zalimoon (wrong-doers, etc.)” (Quran: Al-Baqarah; 2:229)
Now to the second reminder – Every relationship is bound to have disagreements, day to day challenges pertaining to a family life, or your spouse just having a “bad day.” These shouldn’t be mistaken for a bad relationship. Where relationships go sour are in how couples respond to such situations. When response to such situations involves disrespect for the other individual, cracks start appearing in relationships. This “disrespect” includes but isn’t limited to putting down the other individual, disregard for the others opinions, raising one’s voice disrespectfully, etc. This then leads to a communications breakdown where disagreements turn into full-fledged disputes, small mistakes by one are perceived as crimes by the other, and just an ordinary “bad” day turns worse by spouses ending up in major fights – sometimes climaxing to points of no return.
We should recognize that Allah created us humans and has codified dignity and respect part of our being. Therefore, when we trample over someone leaving them feel disrespected, we are bound to invoke an equal or worse response from our spouses along with sowing in their hearts the seeds of animosity, hatred and mistrust. So, remember that of all the things that we may use at our disposal to relieve stress or resolve a situation, disrespecting the other shouldn’t be one of them.
Both Allah and the prophet (peace be upon him) emphasized the respect and honour that we are entitled to as Muslims and humans. Allah says in the Quran:
“And indeed We have honored the Children of Adam, and We have carried them on land and sea, and have provided them with At-Tayyibat (lawful good things), and have preferred them above many of those whom We have created with a marked preferment.” (Quran: Al-Isra, Chapter #17, Verse #70)
During his last sermon, the prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said:
“Your BLOOD, your WEALTH and your HONOR are sacred among you, as sacred as this day of yours in this month of yours in this land of yours. Let those who are present convey it to those who are absent; perhaps he will convey it to one who has more understanding than he does.”(Agreed upon, from the hadeeth of Abu Bakrah).
Abdullah bin Umro reported that he saw the prophet going around the Kaabah in Tawaf saying (to the Kaabah):
“How pure are you and how pure is your fragrance. How great is your majesty and your sanctity. By the One in whose hand is the soul of Muhammad (SAWS), the sanctity of a believer in front of Allah is more than your sanctity – His possessions and his life and we always think good of him.” (Reported by Hadith Ibn Majah)
So, remember that a happy marriage is one in which couples find ways to tackle and resolve challenges without being disrespectful to the other. You can have your tough talks as long as you don’t cross the lines in disrespecting each other. Remember that Islam’s teachings never sanctioned to denigrate human dignity even in times of war then how can we in supposed bonds of love step out of that realm?

Conclusion
To conclude, wives can strive to become what the prophet referred to in this hadith:
The Prophet (pbuh) said: “The entire world is full of resources, and among them the best resource is a RIGHTEOUS WIFE.” (Reported by: Abdullah ibn Amr (r) Source: Sahih Muslim, Vol. 2, #3465)
And for men, the prophet had this to say –
“The most complete believer is the best in character, and the best of you is the BEST TO HIS WOMENFOLK.” (Tirmidhi #1162 and verified)

Let’s learn our rights toward each other and let’s not be disrespectful to the other even when we are dealing with tough situations.

taken from http://www.facebook.com/home.php?sk=group_194554853893754¬if_t=group_activity

Wednesday, April 13, 2011

Ibn Masoud (r.a.a) related that Prophet Muhammad (s.a.w) said, "The blood of a Muslim may not be legally spilt other than in one of three instances: the married person who commits adultery, a life for a life, and one who forsakes his religion and abandons the community." [Bukhari and Muslim]. In other words, the married person who commits adultery is to be killed by stoning to death [Muslim]. But what about the unmarried person who has sexual relationships? Rest assured that this person will not go unpunished - he or she is to be caned or whipped one hundred times [Muslim]. Even in the Hereafter, the punishment is severe: the Prophet (s.a.w) saw adulterers, men and women, in a baking oven in Hellfire [Bukhari].

Tuesday, April 12, 2011

Remember our death!!THEday when our eyes start 2close 4ever,when our lips unable 2speak,when our skin becomes so pale&cold,when our body is wrapped wid a shroud,&its incorporated into grave,when we'll b alone,really2 alone,no family or even friends,when allah's angels come 2ask us,when no one able 2help,no one except OUR PRAYERS,SHAUM,SUJUD,DZIKIR,SHADAQAH, WORSHIP, &OTHER GUD DEEDS.LETS DO IT NOW OR WE'LL REGRET IT!
A British man came to a Muslim and asked : why is it not permissible in Islam for women to shake hands with a man? The Muslim said: Can you shake hands with Queen Elizabeth? British man said : Of course not, there are only certain people who can shake hands with Queen Elizabeth . Muslim replied: Our women are queens and queens do not shake hands with strange men ッ
•♥• I am Islam •♥•

In a world of Hate,
I am Love.

In a world of Shame,
I stand proud.

In a world of Chaos,
I am Peace.

In a world of Haste,
I am Patience.

In a world of Unjust,
I am Fair.

In a world of Defiance,
I am obedient.

In a world of Evil,
I am Good.

In a world of Despair,
I am Hope.

In a world of falling Religion,
I am Strong.

In a world of Darkness,
I am the Light.

In a world like this,
I am Islam.

by i love quran

Sunday, April 10, 2011

•♥• Our Queens •♥•
A British man came to a Muslim and asked : why is it not permissible in Islam for women to shake hands with a man? The Muslim said: Can you shake hands with Queen Elizabeth? British man said : Of course not, there are only certain people who can shake hands with Queen Elizabeth . Muslim replied: Our women are queens and queens do not shake hands with strange men ッ
********************************************************

HELP THE POOR :- Remember even the smallest of gifts like a piece of a bread may be the reason, Allah forgives you and enter you into Heaven.
********************************************************

♥ Leave something for ALLAH but never leave ALLAH for something… Because in life, Something will leave you but “ALLAH” will always be there for you,
********************************************************

♥ Never leave a good deed because of its difficulty, for the difficulty will eventually go but the deed will remain forever.

★ Never do a bad deed because of its pleasure/enjoyment, for the pleasure/enjoyment will eventually go but the deed will remain forever.
********************************************************

♥ Pray is an Amazing Exchange.
you handover Your Worries to ALLAH.
&
Allah hands over His Blessings to You
********************************************************

♥ Start the work in the name of Allah...
Do the work with the help of Allah.....
Finish the work with thanks to Allah.....
Because Allah... decides, gives & makes everything in your life possible
********************************************************
Miracles of "Bismillahir Rahmanir Raheem"

It is written in “Futuhush Shaam” and other books of history and also in Tafseer Kabeer that Heraclius (ruler of Rome) wrote to Hazrat Umar Bin Khattab (May Allah be well pleased with him) that I have been suffering from headache for a very long time, which does not abate even for a moment. You please send some medicine for this.

Hazrat Umar (May Allah be well pleased with him) sent a cap, which when placed on the head would immediately relieve his headache. When it was removed, the headache would come back on again. Heraclius was very surprised with this and he started searching through the cap. He got a paper on which “Bismillahir Rahmannir Raheem” was written (in Arabic script). On this Heraclius said: Sublime is He! What a great name through whose blessings, the Lord granted me cure.

After that, that cap was passed on through his progeny generation after a generation as a blessing, to the point that it reached one of the provinces, which later on came under Islamic rule. When Motasim, the caliph, passed through that area, by chance he started suffering from a serious headache. Then this cap was sent to him and as soon as he placed it on his head, his headache abated. He ordered that the cap be stripped and on doing so, the paper with “Bismillahir Rahmannir Raheem” was found.

It is given in Tafseer Kabeer and also books of history that a Zoroastrian came to Hazrat Khalid Bin Walid (May Allah be well pleased with him) and asked him: Whatever claims you have about Islam and they way you consider your religion to be true, why do believe that your religion is true and if you are true, then show a sign of the truthfulness of your religion.

On this Hazrat Khalid Bin Walid (May Allah be well pleased with him) sent for the most potent poison. A box was brought to him, whose smallest piece was also fatal. Hadhrat Khalid (May Allah be well pleased with him) took the whole of it, said “Bismillahir Rahmannir Raheem” and ate everything. By the grace of Allah Ta’ala, nothing happened to him. On this, the Zoroastrian said: Indeed! This religion is true.

It has been narrated that the Pharaoh, before claiming godhood, constructed a house and got the blessed name of Allah Ta’ala inscribed on its door. Then he claimed godhood and Prophet Moosa (Peace be upon him) was sent to guide him. How much ever he (Peace be upon him) would try to guide him, the effect would be the reverse. At last Prophet Moses (Peace be upon him) supplicated: O Lord! I have spared no effort in preaching to him and trying to guide him to the right path. However, no results are to be seen. There are no good hopes with him either. The Lord Almighty said: O Moosa (Peace be upon him)! Maybe that your intention is to kill him? But Moosa (Peace be upon him), you are seeing his apostasy and denial and We are seeing the name on his door.

Thus, there are so many benefits and blessings of “Bismillahir Rahmannir Raheem” that they are inestimable. Hadhrat Sulaiman (Peace be upon him) ruled over the humans and genies through its blessings and through its blessings, the ark of Prophet Noah (Peace be upon him) was saved from capsizing, that when he had removed the anchor of the ship, he had recited “Bismillahir Rahmannir Raheem”.
Quran teaches science 1400 years back!

There are more than 6.6 billion people in the world, and each of them having unique fingerprints. How big is the area on your fingertips? 2cm by 2 cm? Can you fit 1000 different designs in 2×2cm area? How about only 1 million? Not to say more than 6 billion… of course it’s an impossible thing to do.

That’s the power of Allah ! Verily He is the All Powerful, and everything is Be and It is, for Him. Allah says regarding fingerprints:

♥ Does man think that We cannot assemble his bones? Nay, We are able to put together in perfect order the very tips of his fingers. But man wishes to do wrong (even) in the time in front of him. Quran: Surah al-Qiyamah (Resurection)

But how many people care to read Quran and ponder on its messages? Even we Muslims do not read it often, chasing after this world and being busy with our business.
How Quran lead me towards Islam

My name is Sally, my Muslim friends call me Asma. I am thirteen years old, and I converted to Islam on February 16, 2010.

I was born to a non-practicing Catholic mother and a Conservative Jewish father. I was raised a reform Jew and became very ‘into’ Judaism. I had plans to become a Bat Mitzvah (daughter of the commandment) and a rabbi at the age of eight.

When I was twelve, I finally became a Bat Mitzvah. I also sparked an interest for other religions, specifically, Islam, as most of my friends at the time were Muslim. SubhanAllah, I got my hands on an English translation of the Holy Qur’an! The more I read, the more I researched. I read even more about Judaism, and I started to disagree with it more and more.

A small group from our temple took a tour of the local Masjid. That was it. I HAD to convert. I knew in my heart that Islam was the Truth-the answer to all of my problems. On February 16, 2010, I sat with my Muslim friends on the floor of my school library and said the Shahadda.

As of now (May 2010) my parents do not know of my conversion. I have been told by many not to tell them until I am eighteen. It is hard to be a Muslim in a conservative family who thinks that Muslims are terrorists. Until I am eighteen, I will continue praying in closets and studying Qur’an at midnight. InshAllah everything will work out in the end :)

Sunday, April 03, 2011


Benefits of Sujood

For thanking the Creator, for preventing a crisis, for healing sickness and diseases, for eliminating a problem, a Muslim prostrates, makes Sujood, to Allah (swt). A Muslim thanks Allah (swt) daily and regularly. A Muslim's methods of thanks and appreciations could be the minimum, saying verbally: "Subhana Rabbil ah'lah (Praise be to Allah)," (swt) or the maximum, i.e. of prostrating to Allah. During prostration, a person glorifies Allah, exalts Him, praises Him, and surrenders to Him.

Prostration is to Allah (swt) alone. No prostration is to be performed in front of any king, royal highness, president, or any other leader. Those individuals should also make sujood to Allah alone, and they should not allow anyone to bow to them or to prostrate to them. There are many medical benefits of prostration. As Muslims, one must pray five times a day. During the process of prayer, a Muslim must first stand erect; then bow forward; then prostrate on the floor where the whole body is bent; and then sit down on the floor to recite Tashahhud, Salat- Ibrahim, and other Du'as. All of these movements help the Muslims to have the least amount of arthritic problems on their bodies.
Salat postures corresponding to the word Adam
Adam

Another interesting feature of the salat (prayer) is that the course of assuming three main positions (qiyam, rukuh, and sajdah) one makes the physical shapes of the Arabic Alif, Dal, and Mim. These spell the word Adam, the name of the first created human and the first prophet (a.s.).

People are exposed daily to many different problems. They may also be exposed to many electrostatic charges from the atmosphere. These charges are affect the central nervous systems (CNS) supersaturating it. One has to rid themselves of these extra charges, otherwise, they will have headaches, neck aches, muscle spasms, etc. The best way to get rid of these extra electrostatic charges is by dissipating them and discharging them from the body. In as much as an electrical appliance is in need of grounding (or "earthing") by the use of an electric cord, a human being has to "earth" him/herself to the ground as well. By putting, his/her forehead on the ground, because the thinking capacity of the brain is in the forelobe and not the topmost portion of the brain, one dissipates the extra electrostatic charges from the brain and the central nervous system to the ground. Therefore, one will receive piece of mind and soul. By doing prayer five times a day, with each prayer having several prostrations in it, a person will undoubtedly feel more peace, happiness, and relaxation. This type of approach does not cost money and does not have any side effects. It is very natural. This is the best method for allowing a person to continue to live in peace, harmony, obedience, and happiness for the rest of his/her life.

Above all, a Muslim who performs prostration on the floor as a sign of obedience will attain tremendous rewards and blessings from our Creator, AllahA Almighty.

Saturday, April 02, 2011

oh Allah,,,,,, to U i complain our probs
o Allah,,,, they burn our holy qur'an
they tread it as like its as damn paper which useless
they even make qur'an sheet as toilet paper
its pain n really hurt us
they said our Islam is satan's religion
o Allah....i ask U, who is the real satan
us or them?
they said islam is terrorist
n i ask U
who is the real terrorist?
us or them?

O,,,,, Allah
they forbid us to carry a sound of azan in Ur earth
they forbid us to wear hijab, burqa n niqab
they even forbid us to do prayer which its Ur command
they forbid us to build masjid
they kill our bro n sis who reverted to islam
they killed our bro n sis in our own lands
they try to grab our land
they slander us of something we dont do
our Allah.... our heart cry coz of all these


o Allah.....
we know how they hate us
but we also know dat U always wid us
how hard they try to prevent islam spreading in Ur earth
as much as it, people reverted to Islam

Our Allah...
maybe we have nothing now
but we have U n our iman
then its enough
be wid us always....coz U r source of our strength
Meaning of some dua that we pray in Salah:
► "Allahu Akbar.” (Allah is the Greatest)
► "Subhana Rabbiyal Adhim." (How Perfect is my Lord, the Supreme)
► "Sami'Allahu liman hamidah." (Allah hears those who praise Him)
► "Rabbana lakal hamd." (Our Lord, praise be to You).
► "Subhana Rabbiyal A'la." (How Perfect is my Lord, the Highest)
Honey :: Healing for humankind :: Perfect Picture

There comes forth from their bellies a drink of varying color, wherein is healing for men, Verily in this is indeed a sign for people who think [Noble Quran: 16:69]

The bee assimilates juices of various kinds of flowers and fruits and forms honey within its body. which it stores in wax cells. Only a couple of century ago people came to know that honey comes from bees and it has a marvelous healing power – But this fact was mentioned in Quran 1400 Years ago!!!

We are only now aware that honey has healing property and is also a mild antiseptic, Russians would use honey to cover their wounds in world war II the wound would retain moisture and would leave very little scar tissue!

It can’t be a co-incidence that an illiterate man in the middle of desert would tackle and found this, when the reign of superstitions was dominant!

Indeed it’s nothing more than another proof that Quran is NOT a man made book! Nevertheless this is JUST a tiny miracle of Quran among all the miracles of the noblest book!
hey asked me: what do u love in hEr??
i said: i love hEr eyes
i love hEr kindness
i love hEr tenderness
i love....................
... i love....................
i love to see my self in hEr
i miss hEr
i want to hug hEr tightly
how can i not to love hEr
she is my MOTHER:MAA:
they asked me: what do u love in hEr??
i said: i love hEr eyes
i love hEr kindness
i love hEr tenderness
i love....................
... i love....................
i love to see my self in hEr
i miss hEr
i want to hug hEr tightly
how can i not to love hEr
she is my MOTHER:MAA:
Ibn 'Abbaas (R.A) says that Rasulullah (S.A.W) used to say: "
Choose white clothing, as it is the best clothing. White clothing
should be worn whilst living, and the dead should be buried in white." Shumael Tirmizi Jild: 1 Hadith Number 63
‎-♥♥♥- My heart is so lost in ALLAH ..

Allah is the ONE that i could not LIVE WITHOUT..

My Lord is enough for me,

Glory be to Allah.

There is nothing in my heart except Allah -♥♥♥-


╔═╦╗╔╗╔═╦╦╗╔╦═╗╔══╦╦╗╔╗╔═╦═╦═╗
║O║║║║║O║╩║║║═╣║║║║║║║║║║║O║║║
║║║╚╣╚╣║║╦║║╠═║║║║╠╗║║╚╣║║═╣║║
╚╩╩═╩═╩╩╩╩╝╚╩═╝╚╩╩╩═╝╚═╩═╩╩╩═╝

...╔═╦╦╗'''╔╗'''╔╦═╗''''''''''''''''''╔╗'''''''''''''''╔╗
║O║║╠═╣╚╗╠╣═╣╔══╦╦╗║║╔═╦╦╦╝║
║║║║║O║║║║╠═║║║║║║║║╚╣O║╔╣O║
╚╩╩╩╩╩╩╩╝╚╩═╝╚╩╩╬╗║╚═╩═╩╝╚═╝
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''╚═╝
-♥♥- You might be far from Allah,
but, He is close to you!
Turn to Him and you will find Him.
” If someone says "I feel far from Allah'
Ask them, "Who moved?" -♥♥-
♥ Say Alhamdulillah ♥

The Beautiful Word Is "الله"

Sweetest Name "محمد"

Most BeautifulMassege Is "اذان"

Best Exercise Is "نماز"

World's Perfect Book Is "قرآن"

And we Are So Lucky Because we Are "مسلمان"
'' A Tear that falls from the eye for the fear of ALLAH is indeed
small but its strong enough to remove sins equal to size of
sea...''
rules to b happy,
1) Never hate
2) Don't worry
3) Live simple
4) Expect a little
5) Give a lot
6) Always smile
7) And keep in touch with ALLAH.
Surahs Al-Falaq and An-Nas

Hadith - At-Tirmidhi, Narrated Abu Sa'id al-Khudri

The Prophet (peace be upon him) used to seek protection against the Jinn and the evil eye till surahs al-Falaq and an-Nas were revealed. After they were revealed he stuck to them and discarded everything beside them.
[Transmitted by Tirmidhi.]
‎''Ajwa Dates – The Prophet’s[صلی اللہ علیہ وآلہ وسلم] favorite dates''



''Ajwa Dates Keep Away Harm, Poison And Magic''

Ajwa (عجوة) is a soft dry variety of date fruit from Saudi Arabia. It is cultivated at Madina Monawara. A delightfully soft and fruity date with fine texture.

The Messenger (Sallallaahu Álayhi Wasallam) said,

“Whoever has seven Ajwa dates every morning he will not be harmed on that day by poison or magic.” [Saheeh al-Bukhaaree (5445) (5768) (5769) (5779)].

The Messenger (Sallallaahu Álayhi Wasallam) said,

“Ajwa dates are from paradise.”

[Tirmidhee (2068) he said hasan Saheeh and it was authenticated by Shaikh al-Albaani].

Referring to eating seven Ajwa dates,

the Messenger (Sallallaahu Álayhi Wasallam) said,

“He will not be harmed by anything until he reaches the evening.” [Saheeh Muslim (2047)].

These dates cost around 70 Saudi Riyals per KiloGram.

There are also “imitations” or some sold an inferior quality dates and “conned” the customers as “AJWA dates” To know whether its AJWA, look closely at the dates. There are very fine white lines on the dates.

Madina Dates Keep Away Harm

The Messenger (Sallallaahu Álayhi Wasallam) said,

“Whoever has seven dates between the two areas (the east and west of Madina) as soon as he wakes up every morning, he will not be harmed on that day by poison until the evening.” [Saheeh Muslim (154) (2047)].



Dates In One’s Home

The Messenger (Sallallaahu Álayhi Wasallam) said,

“O Aisha! A house that has no dates in it their family is hungry. Oh Aisha! A house that has no dates in it their family is hungry.”

[Saheeh Muslim (153), (2046)].

A totally different kind of post,hope you enjoyed knowing prophets[pbuh] fav food items.and advantages of using them.:)

JazakAllahu khair for reading…..
♥♥-“ALLAH is nobly reserved and generous. He feels shy from a servant who raises to Him his two hands to turn them away empty.” -♥♥-

[Sunan al-Trimidhî and Musnad Ahmad]
♥ Du'a ♥
Oh ALLAH, I have no money, but I have You. I am rich.
Oh ALLAH, I have no freedom, but I believe in You. I am free.
Oh ALLAH, I have no patience, but I read Your Quran. I am calm.
Oh ALLAH, I get no respect, but You listen to my dua. I am proud.
Oh ALLAH, I have no time, but I think of Jannah. I have forever.
Oh ALLAH, I have much time, but I look at Your Signs. I have today.
Oh ALLAH, I feel so weak, but I fast Ramadan. I am strong.
Oh ALLAH, I feel so tired, but I make dua. I open my eyes.
Oh ALLAH, I feel so dirty, but I repent to You. I am cleansed.
Oh ALLAH, I feel so depressed, but I remember you. I am at peace.
Oh ALLAH, I feel so lost, but I follow Your Commands. I am safe.
Oh ALLAH, nobody listens, but You never turn your back on me. I am grateful.
Oh ALLAH, my heart breaks, but I imagine meeting You. My heart finds rest.
Oh ALLAH, I cry every night, but I make wudu. I wash away my tears.
Oh ALLAH, I feel so alone, but I pray to You..♥
Ever wondered how important Salaah (Prayer) actually is? Jabir
bin Abdullah says: I heard the Messenger of Allah
(SallAllah-u-Alaihi-wa-Sallam) saying this: The difference between a man (Muslim) and shirk and kufr is the abandoning of
Salaah. [Muslim Book 001, Number 0147]
Narrated by Aisha:-The Prophet said, "Such a person as recites
the Quran and masters it by heart, will be with the noble
righteous scribes (in Heaven). And such a person exerts himself to learn the Quran by heart, and recites it with great
difficulty, will have a double reward."-:Bukhari:-
Narrated by Aisha:-The Prophet said, "Such a person as recites
the Quran and masters it by heart, will be with the noble
righteous scribes (in Heaven). And such a person exerts himself to learn the Quran by heart, and recites it with great
difficulty, will have a double reward."-:Bukhari:-
♥ A word "MOTHER" that means the world to me ♥

• My mother taught me RELIGION.
"You better pray that will come out of the carpet."

...• My mother taught me WISDOM.
"When you get to be my age, you'll understand."

• My mother taught me TO APPRECIATE A JOB WELL DONE.
"If you're going to kill each other, do it outside. I just finished cleaning."

• My mother taught me IRONY.
"Keep crying, and I'll give you something to cry about."

• My mother taught me about STAMINA.
"You'll sit there until all that spinach is gone."

• My mother taught me the CIRCLE OF LIFE.
"I brought you into this world, and I can take you out."

• My mother taught me about ENVY.
"There are millions of less fortunate children in this world who don't have wonderful parents like you do."

• My mother taught me HOW TO BECOME AN ADULT.
"If you don't eat your vegetables, you'll never grow up."

• My mother taught me about JUSTICE.
"One day you'll have kids, and I hope they turn out just like you!"


"M" - is for million things she gave me,
"O" - is for the way she never grows old,
"T" - is for the tears she shed to save me,
"H" - is for her heart of purest gold,
"E" - if for her eyes, with love - light shining,
"R" - means right, and right she'll always be