Welcome to My Blog

Welcome to Ard.Fatima's Website

Saturday, December 25, 2010

BAB 1
PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Filsafat pendidikan Islam, secara etimologi mengandung tiga pengertian yaitu: (1) filsafat, (2) filsafat pendidikan, dan (3) falsafah pendidikan Islam. Dalam bentuk kesatuan, filsafat pendidikan Islam mempunyai pengertian sendiri dalam bentuk umum. Untuk member gambaran dan pemahaman tentang pengertian filsafat pendidikan Islam, berikut diuraikan makna ketiga pengertian tersebut.

A. Pengertian Filsafat
1. Segi Bahasa
Perkataan Filsafat bersala dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu philen dan sophos. Philein berarti cinta dan sophos berarti hikmah. Perkataan philosophio kemudian disesuaikan dengan tabi’at susunan kata-kata bahasa Arab, yaitu falsafah. Adapun sebutan filsafat yang diucapkan dlam bahasa Indonesia kemungkinan besar merupakan gabungan kata Arab falsafah dan bahasa Inggris philosophi yang kemudian menjadi filsafat. Hal ini dipertegas oleh Bdul Halim Mahmud yang mengatakan bahwa diantara para filosof Islam yang mengatakan tentang arti filsafat adalah al Farabi. Menurutnya, “kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yang kemudian menjadi bahasa Arab”.
2. Segi Istilah
Muhtar Yahya mengatakan bahwa berpikir filsafat adalah “pemikiran yang sedalam-dalamnya yang bebas dan teliti bertujuan hanya mencari hakikat kebenaran tentang alam semesta, alam manusia, dan dibalik alam”. Sementara menurut Soegardo Poerbakwatja mengatakan bahwa, filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab musabab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan fikiran belaka.
Pandangan yang menyeluruh dan sistematis diharapkan dapat dikuasai oleh manusia. Diperkirakan yang dikuasai adalah pengetahuan yang dapat menembus sampai dibalik pengetahuan itu sendiri dan yang dapat menembus semua hubungan dan pertalian dari semua unsur yang dipertinggi. Dalam hubungan ini terdapat perhatian dan kedalaman mengenai kebajikan.

B. Pengertian Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidikan Islam
1. Pengertian Filsafat Pendidikan
Para ahli merumuskan pengertian filsafat pendidikan dengan rumusan yang berbeda. Ali khalil Abu ‘Ainaini merumuskan pengertian filsafat pendidikan sebagai kegiatan-kegiatan pemikiran yang sistematis yang diambil dari system filsafat sebagai cara untuk mengatur dan menerangkan nilai-nilai tujuan pendidikan yang akan dicapai dan direalisasikan. Sedangkan menurut Imam Barnadib, filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada hakekatnya merupakan suatu penerapan analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.
2. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan Islam memiliki pengertian yang mengkhususkan kajian pemikiran-pemikiran yang menyeluruh dan mendasar tentang pendidikan berdasarkan tuntutan ajaran Islam. Sedangkan ajaran Islam sebagai sebuah system yang diyakini oleh penganutnya memilki nilai-nilai tenatnag kebenarana yang hakiki dan mutlak untuk dijadikan pedoman dalam berbagai aspek kehidupan dan aspek pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa filsafat pendidikan Islam adalah pemikiran yang radikal dan mendalam tentang berbagai amsalah yang ada hubungannya dengan pendidikan Islam.
3. Perbedaan Filsafat Pendidikan Umum dengan Filsafat Pendidikan Islam
Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui perbedaan yang mendasar antara filsafat pendidikan umum dan filsafat pendidikan Islam, yaitu:
a. Filsafat pendidikan umum tergantung dari teori dan system pemikiran semata. Sedangkan filsafat pendidikan Islam berpikir secara radikal memberikan makna kebebasan manusia untuk berpikir yang dibatasi oleh kebenaran wahyu.
b. Prinsip berpikir radikal dalam filsafat pendidikan umum membri makna pada pemikiran tanpa adanya batas. Sementara dalam filsafat pendidikan Islam berpikir secara radikal memberikan makna kebebasan manusia untuk berpikir yang dibatasi oleh kebenaran wahyu.
c. Para filosof pendidikan umum cendrung berpikir yang menimbulkan keraguan yang sulit untuk dikompromikan. Masing-masing teori berupaya untuk mempertahankan pendapatnya sebagai suatu kebenaran. Sebaliknya para filosof Islam berupaya menghindarkan diri dari keraguan yang bersifat mendasar karena dalam berpikir didasarkan pada kebenaran wahyu.

C. Motivasi Berfilsafat dalam Islam
1. Motivasi Al-Qur’an
Di dalam Al-Qur’an al-Karim mengandung semua ajaran dan petunjuk bagi seluruh umat manusia di segala tempat dan zaman. Sekiranya filsafat berusaha mempelajari hubungan antara manusia dengan sesama manusia, manusia dan alam semesta, serta manusia dengan Tuhan, maka di dalam al-Qur’an
Secara rinci terakumulasi semua kupasan filsafat yang meliputi persoalan alam wujud, benda-benda yang bersifat kerohanian dan kebendaan, lahir dan batin, serta duniawi dan ukhrawi. Al-Qur’an menghubungkan dan mengumpulkan antara materi dan spirit, iman dan akal, agama dan dunia, usaha dan ibadah, idealism dan realism, manusia dan alam semesta, serta alam dan penciptanya. Di dalam al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang menyeru dan menganjurkan supaya menghunakan akal pikiran dan filsafat. Diantara ayat-ayat tersebut adalah:
Artinya: “Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka”.
Artinya: “Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan? Dan langit, bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan? Dan bumi bagaimana dihamparkan?”.

Ayat-ayat yang tertera di atas jelas menunjukkan bahwa segala apa yang dijadikan Allah SWT merupakan tanda-tanda untuk dijadikan bahan berpikir dan berfilsafat. Dengan berpikir dan berfilsafat akan menambah keyakinan dan keimanan manusia kepada Allah SWT sebagai tujuan akhir dari kegiatan pemikiran dan perenungan filosofinya.
2. Motivasi Hadis
Diantara sabda Nabi Muhammad yang member motivasi bagi umat Islam untuk berfilsafat adalah:
a. Ambillah hikmah (filsafat) dari manapun datangnya.
b. Hikmah (filsafat) itu merupakan barang yang hilang bagi orang yang mukmin, maka barang siapa yang menemui barang itu ambillah segera.
c. Agama itu adalah akal, barang siapa tidak berakal, maka ia tidak bisa beragama.
d. Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina.

D. Dasar dan Tujuan Filsafat Pendidikan Islam
Sebagaimana ajaran Islam, Filsafat pendidikan Islam bersumber pokok pada al Quran dan Hadis. Adapun sumber-sumber lain terdiri dari qiyas syari’I dan ijma’ ulama yang ada sepanjang masa. Al Quran dan Sunnah lebih memantapkan dasar dan tujuan dasar filsafat pendidikan Islam. Keabsahannya untuk dijadikan pedoman hidup dan kehidupan yang benar memang telah mendapat jaminan dari Allah SWT.
Tujuan pendidikan menurut filsafat pendidikan Islam adalh untuk mempertringgi akhlak. Tujuan ini identik dengan tugas kenabian yang diemban oleh Rasul yang diutus untuk membina akhlak yang mulia. Dua sasaran poko yang menjadi tujuan filsafat pendidikan Islam adalah abadi dan positif. Abadi, karena tujuan akhir filsafat pendidikan adalah menembus dimensi ruang dan waktu yaitu keselamatan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Sedangkan positif karena tujuan yang akan dicapai senantiasa diarahkan kepada bentuk bimbingan potensi manusia yang fitri.

E. Pendekatan dalam Filsafat Pendidikan Islam
1. Pendekatan Wahyu
Digunakan untuk menggali, menafsirkan, dan menta’wilkan argument yang bersumber dari pokokajaran slam yang terkandung dalam Al Quran dan Hadis.
2. Pendekatan Spekulatif
Pendekatan ini dilakukan dengan cara memikirkan, mempertimbangkan dan menggambarkan suatu objek untuk mencari hakikat yang sebenarnya.
3. Pendekatan Ilmiah
Penndekatan ini menggunakan metode-metode ilmiah untuk memecahkan masalah-maslah yang berkembang di masyarakat yang ada kaitannya dengan pendidikan.
4. Pendekatan Konsep
Digunakan untuk mengkaji hasil karya ulama dan ahli pendidikan Islam di masa silam.

F. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
1. Kosmologi adalah pemikiran yang berhubungan dengan alam semesta, ruang, dan waktu, kenyataan hidup manusia, proses kejadian, dan perkembangan hidup manusia.
2. Ontologi adalah pemikiran tentang maslah asal kejadian alam semesta dari mana asalnya, bagaimana proses penciptaannya, dan kemana akhirnya.
3. Epismologi adalah pemikiran tentang apa dan bagaimana sumber pengetahuan manusia diperoleh.
4. Aksiologi adalah pemikiran tentang maslah nilai-nilai.

No comments: