Welcome to My Blog

Welcome to Ard.Fatima's Website

Sunday, December 26, 2010

BAB 11
PESERTA DIDIK

A. Hakikat Peserta Didik
1. Potensi Peserta Didik
Dalam perpektif Islam, potensi atau fitrah dapat dipahami sebagai kemampuan atau hidayah yang bersifat umum dan khusus yaitu:
a. Hidayah Wujdaniyah, yaitu potensi mansui yang berwujud insting yang melekat.
b. Hidayah Hisysyiyah, yaitu potensi yang berupa kemmapuan indrawi.
c. Hidayah Aqliyah, yaitu potensi akal sebagai penyempurna dari kedua hidayah di atas.
d. Hidayah Diniyah, yaitu petunjuk agama yang berupa tentang hal yang menyangkut keyakianan dan aturan perbuatan yang tertulis dalam Al Qur’an dan Sunnah.
e. Hidayah Taufiqiyah, yaitu hidayah yang bersifat khusus.
2. Kebutuhan Peserta Didik
Kebutuhan yang paling esensi adalah kebutuhan terhadap agama. Agama dibutuhkan manusia karena memrlukan orientasi dan objek pengabdian dalam hidupnya. Oleh karena itu, tidak seorang pun yang tidak membutuhkan agama. Setiap kebutuhan peserta didik harus diperhatikan oleh pendidik sehingga peserta didik akan tumbuh dan berkembang mencapai kematangan psikis dan fisik sesuai dengan nilai ajaran yang benar.

B. Dimensi-Dimensi Peserta Didik yang Akan Dikembangkan
1. Dimensi Fisik (Jasmani)
Fisik atau jasmani terdiri atas organism fisik. Pada dimensi ini, prose pencipataan manusia memiliki kesamaan sengan hewan dan tumbuhan sebab semuanya termasuk bagian dari alam. Setiap alam biotik memiliki unsur material yang sama yakni terbuat dari unsure tanah, api, udara, dan air. Keempat unsure tersebut adalah nsur abiotik atau tak hidup. Ia akan hidup jika diberi kehidupan yang bersifat fisik. Energi kehidupan ini disebut nyawa. Al Ghazali menyebutnya sebagai ruh jasmaniyah. Dengan kesempurnaan dan ruh yang diberikan Allah, manusia dapat bernafas, merasa sakit, haus, lapar, panas\, dingin, dan sebagainya.
Jadi, aspek jasmani memiliki dua natur konkrit yang berupa tubuh kasar yang tampak dan natur abstrak yang berupa nyawa yang menjadi sumber kehidupan tubuh.
2. Dimensi Akal
Al Ishfahami membagi akal manusia menjadi dua macam, yaitu:
Aql al Mathbu, yaitu akal yang merupakan pancaran dari Allah sebagai fitrah Ilahi.
Aql al masmu, yaitu akal yang merupakan kemampuan menerima yang dapat dikembangkan manusia.
Sedangkan fungsi akal manusia antara lain adalah:
a. Akal adalah penahan nafsu
b. Akal adalah pengertian dan pemikiran yang berubah-ubah dalam menghadapi sesuatu.
c. Akal adalah petunjuk yang dapat membedakan hidayah dan kesesatan.
d. Akal adalah kesadarn batin dan pengaturan tingkah laku.
3. Dimensi Keberagamaan
Islam memandang ada satu kesamaan diantara sekian perbedaan manusia. Kesamaan itu tidak akan pernah berubah karena ruang dan waktu, yaitu potensi dasar beriman kepada Allah. Aqidah tauhid adalah fitrah (sifat dasar) manusia sejak mitsaq dengan Allah. Untuk itu pada prinsipnya, manusia selalu ingin kembali kepada sifat dasarnya meskipun dalm keadaan yang berbeda-beda.
4. Dimensi Akhlak
Salah satu dimensi manusia yang sangat diutamakan dalam pendidikan islam adalah akhlak. Menurut Imam al Ghazali, akhlak merupakan tabiat manusia yang dapat dilihat dalm dua bentuk, yaitu tabiat fitrah dan akhlak yang muncul dari suatu perangai yang banyak diamalkan dan ditaati. Akhlak menurut Islam adalah salah satu hasil dari iman dan ibadat. Hal ini disebabkan Karena iman dan ibadat manusia tidak sempurna kecuali jika muncul akhlak yang mulai. Untuk itu eksistensi akhlak dalam Ilsam bersumber pada iman dan taqwa dan mmepunyai tujuan langsung yaitu harga diri dan tujuan jauh yaitu ridha Allah SWT.
Adapun ciri akhlak dalm Islam yaitu bersifat menyeluruh, ciri-ciri keseimbangan, bersifat sederhana, realistis, kemudahan, mengikat kepercayaan dengan amal, perkataan, dan perbuatan, teori dan praktek, serta tetap dalam dasar dan prinsip akhlak umum.
Tujuan pendidikan akhlak dalam Islam adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, memiliki kemauan yang kears, sopan dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku, bersifat bijaksana, ikhlas, jujur dan suci.
5. Dimensi Rohani (Kejiwaan)
Dimensi kejiwaan adalah suatu dimensi yang sangat penting dan memiliki pengaruh dalam mengendalikan keadaan manusia agar dapat hidup sehat, tentram dan bahagia. Roh manusia bisa berkembang ke arah yang lebih tinggi apabila manusia berusaha ke arah itu. Menurut Al Ghazali, jalan kea rah itu adalah dengan peningkatan iman dan mempererat hubungn yang terus menerus dengan Allah melalui ibadah, zikir, tilawah Al Qur’an dan doa. Dengan memperbanyak ibadah, maka rohani manusia akan mencapai kebahagiaan dan ketentraman yang tidak ada taranya.
6. Dimensi Seni (Keindahan)
Seni adalah ekspresi roh dan berdaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Dimensi seni (keindahan) pada manusia tidak boleh diabaikan. Dimensi seni (keindahan) perlu ditumbuhkan Karena keindahan dapat menggerakkan dan menenangkan batin, memenuhi relung-relung hati, meringankan beban kehidupan, merasakan keberadaan nilai-nilai serta lebih mampu menikmati keindahan hidup.
7. Dimensi Sosial
Dalam perkembangan sosial, setiap individu menempatkan dirinya diantara banyak individu lainnya. Agen sosialisasi yang pertama dan utama bagi seorang anak adalah ibu dan bapaknya. Setiap orang tua harus menyadari bahwa setiap interaksinya dengan anak merupakan kesempatan baik untuk menanamkan benih-benih penyesuaian sosial dan pembentukan watak yang dapat menghasilkan buah, yaitu sesuatu yang sangat berharga dalam interaksi kemanusiaan.

No comments: