Welcome to My Blog

Welcome to Ard.Fatima's Website

Sunday, December 26, 2010

BAB 5
PANDANGAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP PENGETAHUAN

A. Hakikat Ilmu Pengetahuan
Dalam Islam, ilmu pengetahuan bukan hanya diperoleh dengan perantaraan akal dan indera yang bersifat empiris saja tetapi juga ada pengetahuan yang bersifat immateri yaitu ilmu pengetahuan yang berasal dari Allah sebagai pencipta pengetahuan tersebut.
Dalam Islam, yang maha tahu adalah Allah. Manusia hanya mencari dan menemukan pengetahuan. Allah Maha Mengetahui. Melalui ayat-ayat Quraniyah dan Qauniyah manusia memberikan interpretasi terhadap ayat Quraniyah dan melakukan penelitian terhadap ayat Qauniyah, maka lahirlah pengetahuan keislaman.

B. Perintah Al Qur’an untuk Mencari, Menemukan dan Mempelajari Ilmu
Perintah Al Qur’an untk mencari ilmu dapat dipahami dari dua aspek:
1. Al Qur’an menyuruh manusia menggunakan akal
Akal adalah merupakan salah satu dari perangkat anugerah yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Menurut Syekh Muhammad Abduh, anugerah yang diberikan Allah kepada manusia tertulis dalam Al Qur’an, antara lain:
“Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada”.(QS. 22:46)
2. Al Qur’an menyuruh manusia meneliti alam semesta
Al Qur’an menyuruh manusia meneliti alam semesta ini adalah agar manusia mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah dan rahasia-rahasia yang terkandung di dalamnya demi kepentingan manusia sendiri. Sebab tanpa meneliti dan mengkaji alam, manusia tidak akan memperoleh kemajuan dalam hidupnya.

C. Cara Memperoleh Pengetahuan
Dalam filsafat ilmu, cara mendapatkan ilmu dinamakan epistimologi. Dalam epistimologi Islam, pengetahuan diperoleh melalui dua cara, yaitu melalui usaha manusia dan yang diberikan oleh Allah SWT.
Pengetahuan yang diperoleh melalui usaha manusia ada empat jenis, yaitu pengetahuan empiris yang diperoleh melalui indera, pengetahuan sains yang diperoleh melalui indera dan akal, pengetahuan filsafat yang diperoleh melalui akal, dan pengetahuan intuisi yang diperoleh melalui qalb. Sedangkan pengetahuan yang diberikan oleh Allah berupa wahyu yang disampaikan kepada para Rasul, ilham yang diterima oleh akal manusia, dan hidayah yang diterima oleh qalb manusia.
Melalui dua cara tersebut, berkembanglah ilmu keislaman dari masa ke masa. Al Qur’an sebagai kumpulan wahyu Allah merupakan sumber pengetahuan Islam yang dapat digali sepanjang masa dan ditambah dengan hadis Rasullullah yang mana di dalamnya terdapat prinsip-prinsip dasar berbagai cabang ilmu pengetahuan.

D. Sumber dan Fungsi Pengetahuan
Sumber utamadari ilmu pengetahuan dalam Islam adalah Al Qur’an. Al Qur’an adalah kebenaran yang langsung disampaikan Allah kepada salah seorang hamba-Nya yang dipilih yang disebut Rasul atau Nabi.
Adapun fungsi ilmu pengetahuan secara umum adalah untuk berubudiyah kepada Allah, untuk membedakan yang hak dan yang batil, dan sebagai modal untuk mencapai kebenaran dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

E. Implikasinya Terhadap Pendidikan
Lembaga pendidikan Islam harus selalu menanamkan terhadap peserta didiknya bahwa usaha untuk mempelajari, menggali, dan mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya itu dalam rangka pengabdian kepada Allah sebagai Pencipta ilmu pengetahuan. Oleh karena itu dalam lembaga pendidikan Islam tidak terdapat dikotomi ilmu agama dan ilmu umum karena semua ilmu adalah ilmu keislaman.

No comments: