Welcome to My Blog

Welcome to Ard.Fatima's Website

Sunday, December 26, 2010

BAB 20
MUHAMMAD NAQUIB AL ATTAS

A. Riwayat Hidup
Syed Muhammad Naquib al Attas dilahirkan di Bogor, Jawa barat pada tanggal 5 September 1931. Setelah menamatkan pendidikannya di Sukabumi dan kembali ke Malaysia, Al Attas mendaftarkan diri sebagai seorang tentara kerajaan untuk mengusir penjajah Jepang. Al Attas juga menimba ilmu di Universitas Malaya dan Institute of Islamic Studies, Canada. Kemudian melanjutkan ke School of Oriental and African Studies di Universitas London. Memasuki tahapan pengabdian kepada Islam, Al Attas memulai dengan jabatan di Jurusan Kajian Melayu di Universitas Malaya. Ide-ide cemerlangnya banyak mempengaruhi dalam dunia pendidikan Islam.

B. Karya-Karya dan Anotasi
Berikut adalah beberapa karya al Attas, yaitu al Raniry and the wujudiyyah of 17th Century of Aceh, The Origin of the Malay Sha’ir, Islam in the History and Culture of the Malays, dan Comments on the Re examination of al Raniri’s Hujjat al Shiddiq; A Refutation the Misticism of Hamzah Fansuri, dan sebagainya. Melalui berbagai karyanya, Al Attas berupaya membangun paradigm pemikiran Islam dengan modal tradisi Islam yang sudah ada dan dengan penekanan nilai-nilai metafisis.

C. Pemikirannya Tentang Pendidikan
Paradigma pemikiran al Attas merupakan sebuah pemikiran yang berawal dari dunia metafisis kemudian ke dunia kosmologis dan bermuara pada dunia psikologis. Pemikiran al Attas berawal dari keprihatinannya terhadap penyempitan makna terhadap istilah-istilah ilmiah Islam yang disebabkan oleh upaya westernisasi, mitologisasi, pemasukan hal-hal yang magis, dan skularisasi. Sebagai jawaban untuk menanggulangi distorsi dan bahkan mengembalikannya pada proporsi yang sebenarnya, al Attas memperkenalkan dan mengemukakan proses de westernisasi dan Islamisasi sebagai langkah awal membangun paradigma pemikiran Islam kontemporer. De Westernisasi dan Islamisasi adalah proses mengenal, memisahkan dan mengasingkan unsure-unsur skuler dari tubuh pengetahuan yang akan merubah bentuk, nilai dan tafsiran konseptual isi pengetahuan seperti yang disajikan sekarang.

D. Inti Asumsi dan Metode Epistemologi Modern
Sebagai alternative paradigma, Islam layak diperhatikan. Sesuai dengan universalitas dan kontinuitas Islam , islam memberikan discourse yang cukup terbuka bagi setiap orang untuk menggalinya sedalam yang dia mampu. Meskipun banyak pandangan yang berbeda, bukan berarti Islam terpecah-pecah. Melainkan dengan banyaknya interpretasi yang berbeda menunjukkan sifat terbukanya Islam. Salah satu interpretasi yang cukup mendalam diberikan oleh al Attas dalam kajiannya tentang epistemologi Islam.

E. Sumber dan Metode Epistemologi Islam
Sumber dan metode ilmu al Attas mengatakan bahwa ilmu datang dari Tuhan dan diperoleh dari sejumlah saluran, yaitu indera yang sehat, laporan yang benar yang disandarkan pada otoritas, akal yang sehat dan intuisi.

No comments: